Air Bersih dan Sanitasi Jadi Salah Satu Kunci Tekan Angka Stunting

- 16 Juni 2023, 09:50 WIB
Warga mengantri untuk mendapatkan air bersih akibat air Perumda Tirta Al Bantani yang mati di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang belum lama ini.
Warga mengantri untuk mendapatkan air bersih akibat air Perumda Tirta Al Bantani yang mati di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang belum lama ini. /Dokumen Warga

OKEFLORES.COM- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengatakan bahwa kelayakan dan keamanan sanitasi berpengaruh terhadap penurunan angka stunting pada balita.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, yakni Satya Sananugraha.

Baca Juga: Denny Indrayana Akan Dilaporkan ke Organisasi Advokat

Menurut Satya, penyediaan akses sanitasi yang aman merupakan prioritas program pembangunan nasional. Program ini juga berhubungan dengan pembangunan di bidang kesehatan, pengurangan kemiskinan, dan pembangunan manusia.

"Kita juga mengetahui 73 persen kejadian diare disebabkan ketersediaan kualitas air minum rendah, kelayakan sanitasi, dan higienitas. Disampaikan juga 15 persen kejadian stunting disebabkan diare pada anak, rendahnya kualitas air minum, dan sanitasi aman," kata Satya melansir pikiran rakyat jumat 16 Juni 2023.

Satya mengungkapkan, berdasarkan studi disebutkan bahwa pencegahan terhadap 21,58 persen balita stunting yang tinggal di pedesaan dapat dilakukan dengan cara menyediakan akses air minum dan sanitasi yang lebih baik. Langkah itu dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi berulang.

Akan tetapi, lanjut Satya, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam upaya percepatan penyediaan air minum dan sanitasi. Tantangan tersebut adalah soal luasnya kawasan pemukiman kumuh, komitmen dari pemerintah daerah, dan terbatasnya akses pendanaan.

Berdasarkan data 2022, sanitasi layak baru mencakup 80,9 persen dan sanitasi aman baru berada di angka 10,16 persen. Sedangkan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), menargetkan pada 2030, sanitasi aman dapat mencapai 90 persen dan sanitasi layak bisa terpenuhi sebanyak 15 persen.

Oleh karena itu, dia mengharapkan adanya komitmen kuat dari pihak- pihak dan pemangku kepentinyan untuk dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat. Sehingga dapat terjwujud kesediaan air minum dan sanitasi yang layak.

Halaman:

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah