Presiden Akan Membuka dan Meresmikan Papua Street Carnival

- 7 Juli 2023, 08:29 WIB
Foto: Presiden Akan Membuka dan Meresmikan Papua Street Carnival
Foto: Presiden Akan Membuka dan Meresmikan Papua Street Carnival /

OKE FLORES.com - Presiden Joko Widodo melanjutkan hari ketiga dalam rangkaian kegiatan kerja dan kunjungan ke Pulau Papua pada Jumat (7 Juli 2023). Di awal kegiatannya, Kepala Negara mengadakan pertemuan dengan mahasiswa Papua.

Setelah itu, Presiden Jokowi akan membuka dan meresmikan Papua Street Carnival. Acara peresmian akan berlangsung di kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, dilansir dari rri.co.id, Jumat 07 Juli 2023.

Sore harinya, usai menunaikan salat Jumat, Presiden Jokowi akan mengunjungi Pasar Pharaa, Kabupaten Jayapura. Pada saat yang sama, Kepala Negara akan menyesuaikan harga pangan tertentu dan menyalurkan bantuan kepada para pedagang.

Baca Juga: Presiden Akan Membuka dan Meresmikan Papua Street Carnival

Mengakhiri rangkaian kegiatan di Pulau Papua, Presiden Jokowi diagendakan untuk melakukan peninjauan di Waibu Agro Ecotourism, Kabupaten Jayapura. Setelahnya, Presiden bersama rombongan akan bertolak kembali menuju Jakarta dengan melalui Bandar Udara Internasional Sentani, Kabupaten Jayapura.

Kamis (6/7/2023) kemarin Presiden juga meninjau langsung ladang jagung di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Papua. Berdasarkan peninjauannya, Presiden melihat ada beberapa hal yang bisa diperbaiki agar hasil panennya bisa lebih maksimal.

Baca Juga: Petugas Curiga Lihat Bentuk Tak Wajar, Narkoba Diselundupkan dalam Bakso ke Lapas Tulungagung

"Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air," katanya.

"Sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan. Jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter," ujarnya.

Presiden mengatakan, hal tersebut merupakan hal wajar karena ladang tersebut baru pertama kali digunakan dan diolah menanam jagung. Meski demikian, ladang jagung tersebut diperkirakan dapat menghasilkan panen jagung melebihi standar nasional.

"Kira-kira (hasilnya) 7 ton per hektarenya, karena standar nasionalnya 5,6 ton per hektare. Ini sudah 7 (ton) karena memang saya melihat tanahnya sangat subur tapi airnya perlu dikelola dengan baik," katanya.

Presiden juga menyebut harga jual dari panen jagung di kawasan tersebut cukup tinggi, berkisar Rp5.000-Rp6.000 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga pokok produksi (HPP).

Menurut Presiden, harga tersebut dapat memberikan keuntungan besar bagi petani. "Saya kira sudah untungnya gede," ujarnya.

"Artinya kalau 7 ton per hektare kali Rp6 ribu berarti sudah Rp42 (juta) per hektare, hati-hati. Kalau kita punya 1.000 (hektare) berarti Rp42 miliar, gede banget untuk hanya 3 bulan atau 100 hari," katanya.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah