Network
OKEFLORES.com - Presiden Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, kembali ke Keerom pada Kamis, 6 Juli 2023, setelah mengunjunginya pada Maret lalu.
Di Lahan Jagung Kampung Wambes, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Presiden Jokowi, didampingi Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, menyaksikan pemanenan jagung para petani.
Meskipun sebelumnya hujan, cuaca kembali cerah saat Presiden Jokowi tiba. Jagung yang dipanen kali ini adalah lahan yang maret lalu dilakukan penanamannya dipimpin Presiden Joko Widodo saat pertama kali datang ke Kabupaten Keerom.
Baca Juga: Panji Gumilang Ngaku Pernah Dipenjara Tahun 2012 Karena Kasus Pemalsuan Dokumen Kepengurusan YPI
Melansir portalpapua.com, Jumat, 07 Juli 2023, Kedatangan Presiden disambut langsung oleh Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP. Selanjutnya keduanya langsung menuju petani di lahan yang sedang melakukan panen jagung. Presiden dan Bupati melihat secara langsung hasil panen jagung dan berkomunikasi dengan petani seputaran penanaman jagung di lahan tersebut dan memberikan arahan untuk mengatasi kendala yang masih ada.
Presiden pun nampak puas atas hasil panen dilahan seluas dua hektare yang panen dari secara keseluruhan ratusan hektare yang direncanakan. Bahkan ia yakin dengan hasil panen pertama ini, maka tanaman jagung di Keerom memiliki prospek yang baik kedepannya.
Hal ini seperti yang dikemukakan Presiden kepada media saat ‘doorstop’ dengan media-media nasional dan lokal yang turut hadir pada kegiatan kali ini.
‘’Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan lalu. Hasilnya memang ada yang kecil namun banyak juga yang besar. Dari hasil evaluasi tadi, akan dibuatkan parit lagi per 5-6 meter,’’ujar Presiden yang saat wawancara didampingi Bupati Keerom, Panglima TNI dan Menteri Pertanian.
Baca Juga: Mahmud MD Sampaikan Seluruh Operasi dan Pendidikan di Al Zaytun Akan Diawasi Oleh Kementerian Agama
Meski belum maksimal, Presiden memuji hasil jagung yang ada karena hasilnya untuk lahan kali ini mencapai 7,5 ton/Ha. Ini berarti hasilnya sudah diatas rata-rata nasional yang angkanya rata-rata 5,6 ton/Ha.
