Network
OKE FLORES.com - Deputi Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum mengatakan setengah dari potensi pembangunan di Indonesia adalah karena perempuan. Padahal menurutnya masih banyak tantangan yang dihadapi rakyatnya.
"Separuh potensi pembangunan kita ada di perempuan. Ini karena jumlah penduduk kita separuhnya itu adalah perempuan," katanya, Jumat, 18 Agustus 2023, dilansir dari rri.co.id, Jumat, 18 Agustus 2023.
Woro mengatakan, selama ini perempuan Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, termasuk kesetaraan gender. Artinya ada pembagian kerja yang sama dalam keluarga, sehingga tidak hanya perempuan yang memikul beban.
Baca Juga: Bawaslu RI Pastikan Pengawasan di Tingkat Kabupaten Tetap Berjalan
"Kita masih melihat kesimpangan gender saat ini. Ada beban ganda yang dihadapi perempuan pada saat kemudian masuk dalam ranah domestik," kata Woro.
Ia juga mengatakan, TPAK (tingkat partisipasi angkatan kerja) perempuan tidak jauh berbeda dengan laki-laki. Memang, menempatkan perempuan pada posisi strategis, dalam proses pengambilan keputusan, tetap menjadi tantangan.
Bahkan, faktor budaya juga disebut-sebut oleh Woro sebagai salah satu penyebab kurang memuaskannya perkembangan perempuan. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa perempuan memiliki ruang yang tersedia untuk memfasilitasi atau meringankan beban ganda perempuan.
Baca Juga: Kemarau Panjang, Sejumlah Wilayah di Tanggerang Terancam Kekurangan Air Bersih
"Masih banyak ketertinggalan yang dihadapi oleh perempuan yang disebabkan terjadinya pengaruh dari faktor budaya. Hal itu yang menyebabkan tidak terwujudnya influsitas di dalam pembangunan," katanya kembali.
"Jadi pastikan perempuan diberi fasilitas, karena mereka harus mengurus domestik, serta dituntut produktif. Maka harus juga upayakan untuk meningkatkan kualitas perempuan dan juga kepemimpinan perempuan," ujar Woro, menambahkan.
Dalam agenda Masa Persidang I DPR RI tahun ajaran 2023-2024, Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara tentang perempuan. Dikatakannya, salah satu kemajuan bangsa pasca kemerdekaan adalah semakin terbukanya ruang bagi perempuan di segala bidang.***
