Network
OKE FLORES.com - Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko keluar dari partainya untuk bergabung dengan Prabowo Subianto. Ia lebih memilih mendukung capres dari Gerindra (Capres) ketimbang Ganjar Pranowo yang diusung partainya.
Ternyata, salah satu buku Prabowo Subianto menjadi salah satu alasan keputusannya itu. Maka ia berani menyatakan dukungannya kepada Presiden (Ketum) Gerindra.
Padahal, Budiman Sudjatmiko adalah mantan aktivis 1998 yang lantang menyerukan agar Soeharto lengser. Sedangkan Prabowo Subianto bertugas sebagai prajurit TNI dan menantu Soeharto.
Baca Juga: Jelang KTT ASEAN, Pemerintah Berlakukan WFH bagi ASN di DKI Jakarta, Begini Aturannya...
"25 tahun yang lalu, Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya dan teman-teman menjalankan tugas sejarah," ucap Budiman Sudjatmiko di Gedung Marina, Semarang, Jawa Tengahdilansir Pikiran-Rakyat.com
Dia juga menyebutkan bagaimana di masa lalu dia sebagai aktivis mahasiswa dan Prabowo Subianto sebagai TNI berada di dua kubu yang berbeda. Aktivis penentang rezim Suharto kini beralih ke mereka yang menentangnya.
"Dulu, terpaksa kita ada di kubu yang berbeda, tapi setelah 25 tahun saya terinspirasi setelah membaca buku Paradoks Indonesia yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo," ujar Budiman Sudjatmiko.
"Kok semangatnya sama seperti yang dulu saya dengan teman-teman aktivis perjuangkan untuk kedaulatan rakyat Indonesia. Sama! Jadi sudah saatnya tugas sejarah harus menyatu dengan tugas negara," ucapnya menambahkan.
