OKE FLORES.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Anak (PPPA) menyayangkan perilaku guru tidak jujur yang banyak mengeluarkan siswi di Lamongan. Oleh karena itu, Asisten Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar dalam keterangan pers resmi yang dikutip, Jumat 1 September 2023.
“Kami sangat menyesalkan tindakan pemberian hukuman yang dilakukan oknum guru terhadap sejumlah siswi dengan melakukan pembotakan," katanya. Nahar mengatakan, hukuman fisik menimbulkan dampak negatif bagi anak, dilansir dari rri.co.id, Jumat 1 September 2023.
Seperti terhambatnya perkembangan anak, rasa tidak aman, rendahnya kreativitas bahkan kematian. "Oleh karenanya, menjadi sangat penting bagi tenaga pendidik untuk memahami displin positif,” ujar Nahar.
Baca Juga: Nana Sudjana Ditunjuk Jokowi Gantikan Ganjar Pranowo Jadi Pj Gubernur Jawa Tengah
Nahar mengatakan, ada cara lain yang efektif dalam mendisiplinkan, tentu saja mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak. Menurut Nahar, seorang guru hendaknya selalu memperhatikan hak dan kepentingan anak ketika melakukan pembatasan.
"Sanksi yang lebih memperhatikan hak anak dan penggunaan disiplin positif dianggap lebih baik daripada pemberian hukuman," kata Nahar. Nahar mendorong satuan pendidikan untuk mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak ketika menangani siswa/i yang melanggar peraturan sekolah.
"Besar harapan agar tidak terjadi lagi langkah-langkah pemberian hukuman yang menyebabkan anak mengalami tekanan. Sehingga memiliki hambatan secara fisik dan psikis,” ujar Nahar.
Baca Juga: KPK Temukan Barang Bukti Dugaan Korupsi Wali Kota Bima Setelah Geledah Beberapa Lokasi