Mengenal 'Sasando' Alat Musik Tradisional Dari NTT Pernah Diusulkan Dapat Penghargaan Unesco

- 2 September 2023, 10:08 WIB
Foto: Alat Musik Tradisional 'Sasando' Dari NTT
Foto: Alat Musik Tradisional 'Sasando' Dari NTT /

OKE FLORES.com - Alat musik tradisional sasando yang berasal dari Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, pernah diusulkan mendapat penghargaan pelestarian budaya dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Pada KTT ASEAN ke-42, 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), berbagai kebudayaan khas NTT diperkenalkan kepada para pemimpin negara ASEAN.

Melansir kemenparekraf.go.id, Sabtu, 02 September 2023, Busana, tarian, dan alat musik NTT, mereka berhasil mengejutkan para pemimpin ASEAN. Salah satu tradisi yang dipamerkan pada KTT ASEAN ke-42 adalah alat musik khas NTT, Sasando. Alat musik tradisional ini berasal dari Pulau Rote.
 
Dari segi gaya, Sasando mampu menarik perhatian siapapun yang melihatnya. Sebab alat musik gesek ini berbentuk daun lontar yang dipilin, berbentuk setengah lingkaran. Dari segi bunyi, pohon palem menghasilkan bunyi unik yang tidak terdapat pada alat musik lainnya. Senar sasando menghasilkan suara yang sangat indah, romantis dan unik. Tak heran jika penampilan, properti, dan musik Sasando yang unik berhasil menarik perhatian di KTT ASEAN ke-42.
 
Sebelum pertemuan ASEAN, Sasando telah berkeliling dunia untuk menghadiri salah satu side event G20 di Labuan Bajo 2022. Khusus dalam acara pasangan 19 anggota G20 ini, dihadiri 6 negara dan 9 organisasi internasional.
 
Bahkan, Sasando digunakan untuk memperingati pemberian Ibu Iriana Joko Widodo kepada Ibu Negara Tiongkok, Ibu Peng Liyuan.
 
Kepopuleran Sasando di dunia belakangan tak lepas dari sosok Djitron Pah yang memperkenalkan Sasando kepada dunia melalui Asia's Got Talent (2015).
Melalui program tersebut, Djitron Pah berhasil mengharumkan nama Sasando hingga mendunia melalui tur di Amerika, Rusia, Inggris, Belanda, Italia, Finlandia, Jerman, dan Taiwan.
 
Jenis-Jenis Sasando

Melihat dari berbagai aspek, memang sangatlah layak jika sasando mendunia. Namun, jika kita mengulik lebih dalam tentang sasando khas NTT, ternyata ada banyak jenisnya. Setidaknya ada tiga jenis sasando yang populer, yaitu sasando gong, sasando biola, dan sasando elektrik.

Pertama, sasando gong khas Pulau Rote, yang merupakan sasando autentik dengan 12 dawai dari tali senar nilon sehingga ketika dipetik akan menghasilkan suara mengalun, lembut, dan merdu. Jenis sasando ini kerap dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional masyarakat Rote.

Kedua, jenis sasando biola. Konon, sasando biola mulai berkembang di Kupang pada akhir abad ke-18. Alat musik petik ini merupakan hasil modifikasi dari Edu Pah, pakar pemain sasando. Bedanya dengan sasando gong, sasando biola bentuknya yang lebih besar dan memiliki 48 buah dawai. 

Karena dimodifikasi agar menyerupai biola, sasando jenis ini bisa menghasilkan suara halus dan merdu seperti biola. Biasanya sasando biola dimainkan untuk mengiringi lagu pada tarian tradisional masyarakat NTT.

Mengikuti perkembangan teknologi, kini ada pula jenis sasando elektrik. Alat musik ini pertama kali diciptakan oleh Arnoldus Edon pada 1960-an. Alasannya karena sasando tradisional hanya bisa didengarkan pada jarak dekat saja, sehingga perangkat elektronik ditambahkan agar suaranya bisa didengar lebih jauh.

Umumnya, sasando elektrik terdiri dari 30 dawai. Badan sasando tetap menggunakan daun lontar untuk mempertahankan bentuk aslinya. Perbedaan sasando elektrik terdapat pada spul atau transduser yang mengubah getaran dawai menjadi energi listrik, yang kemudian masuk ke dalam amplifier untuk menghasilkan suara yang lebih kencang.

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah