Menurut Kapuspen, ada kesalahpemahaman atas pernyataan tersebut karena konteksnya berbeda.
“Jika dilihat secara utuh, Panglima TNI menjelaskan bahwa demo di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme," ujarnya, dilansir dari rri.co.id, Senin 18 September 2023.
Baca Juga: Puluhan Saksi Kebakaran Museum Nasional Diperiksa Polisi
Hal ini jelas dapat membahayakan aparat maupun masyarakat itu sendiri. "Sehingga, Panglima meminta masing-masing pihak untuk manahan diri,” ujar Kapuspen, Jumat 15 September 2023.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Panglima TNI menginstruksikan Komandan Satuan agar melarang prajurit menggunakan alat/senjata dalam mengamankan aksi demo. "Untuk menghindari korban, Panglima meminta untuk menurunkan lebih banyak personel," katanya.
Mengenai kata "memiting", Kapuspen menyebutkan itu bahasa prajurit yang berarti harus "merangkul" agar terhindar dari bentrokan. "Kadang-kadang bahasa prajurit suka disalahartikan warga yang tidak terbiasa dengan gaya bicaranya," ujar Kapuspen.
Kapuspen mengatakan sudah cukup menjadi pembelajaran terkait jatuhnya korban akibat konflik ini. “Dalam hal ini aparat dan masyarakat sama-sama merugi," ucapnya.***