OKE FLORES.COM - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meminta maaf kepada masyarakat atas pernyataan 'paiting' yang menentang di Pulau Rempang dan Kepulauan Riau. Yudo meminta maaf karena perkataannya membuat masyarakat salah memahami arti kata 'paiting'.
"Pernyataan kemarin yang mungkin masyarakat menilai seolah dipiting. Itu karena bahasa saya dipiting itu saya orang ndeso, yang biasa melaksanakan waktu kecil sering piting-pitingan dengan teman," katanya usai membuka secara resmi latihan gabungan terpadu Asean Solidarity Exercise 01-Natuna Tahun 2023, di Dermaga Batu Ampar, Batam, Selasa 19 September 2023, dilansir dari rri.co.id, Rabu 20 September 2023.
Sebab menurutnya memegang atau meremas tangan lebih aman dibandingkan menggunakan alat. Selain itu, sejak berakhirnya rezim Orde Baru, aturan TNI melarang prajurit menggunakan alat atau senjata saat berinteraksi dengan masyarakat.
Baca Juga: Jaga Netralitas di Pemilu 2024, Berikut Ini 11 Larangan bagi Prajurit TNI
Ia sekali lagi meminta maaf kepada masyarakat Pulau Rempang. "Tapi kalau pengertian masyarakat lain-lain di masyarakat, pada kesempatan ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujarnya.
Yudo memastikan tidak akan ada operasi militer di Batam. Dia tidak ingin pihak berwenang melakukan kekerasan.
“Jadi tidak ada pengerahan pasukan bahkan saat awal sebelum terjadinya itu, saya sudah kirim Danpuspom TNI ke sini. Jangan sampai TNI terlibat, kita kerahkan Puspom TNI untuk mengawasi itu, saya berharap pasukan TNI jangan arogan," ucapnya.