Peternak di Ciamis Waspada Muncul Penyakit Saat Kemarau Panjang yang Menyerang Ikan Budi Daya

- 21 September 2023, 09:24 WIB
OMAN (42) peternak ikan lele di wilayah Ragapulu, Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, Ciamis memberi pakan serta menunjukkan benih lele, Jumat 28 Juni 2019. Cuaca ekstrim, perbedaan panas dan dingin yang sangat tajam belakangan ini mengakibatkan pertumbuhan lele tidak maksimal serta meningkatnya tingkat kematian.*/NURHANDOKO/PR
OMAN (42) peternak ikan lele di wilayah Ragapulu, Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, Ciamis memberi pakan serta menunjukkan benih lele, Jumat 28 Juni 2019. Cuaca ekstrim, perbedaan panas dan dingin yang sangat tajam belakangan ini mengakibatkan pertumbuhan lele tidak maksimal serta meningkatnya tingkat kematian.*/NURHANDOKO/PR /NURHANDOKO/PR/

OKE FLORES.COM - Petani di Tatar Galuh Ciamis diimbau mewaspadai ancaman penyakit saat musim kemarau panjang. Dua predator yang akhir-akhir ini mulai menyerang ikan hias dan gurami adalah ikan jangkar dan merpati.

“Musim kemarau dibarengi dengan terbatasnya pasokan air, tentu berdampak sekali pada budi daya ikan. Petani harus lebih waspada terhadap semua kemungkinan ancaman penyakit baik yang menyerang ikan hias maupun ikan konsumsi,” kata Ketua Pembudidaya Perikanan Ciamis (PPC) Hendar Suhendar, dilansir Pikiran-Rakyat.com Kamis 21 September 2023.

Ia menambahkan, kucing-kucing ini menyerang ikan koi dan gurami. Selain serangan dua jenis itu, salah satunya karena efek kekurangan air, lanjutnya, kita juga harus mewaspadai penyakit lain yakni maag, herpes, dan aeromonas.

Baca Juga: Kirim Foto Tak Senonoh Ke Mahasiswi Melalui Pesan WhatsApp, Oknum ASN di Jambi Ditangkap Polisi

“Kutu jangkar atau anchor worm dan kutu kura-kura serangannya memang tidak seganas aeromonas, akan tapi jika penanganan terlambat dapat mengakibatkan kematian massal. Bisa 80–100 persen,” ujarnya menjelaskan.

Salah satu upaya mencegah penyebaran wabah tersebut, kata Hendar, adalah dengan memisahkan ikan yang sakit dengan ikan yang sehat. Salah satu gejala ikan jangkar yang terserang adalah adanya bintik atau bintik merah pada bagian tubuh yang terkena. Terlalu banyak hidung saat ini.

Biasanya, lanjut Hendar, penyakit tersebut menyerang ikan yang dipelihara di kolam tembok atau terpal. Dalam arti kolam konvensional yang bagian sisinya ditembok.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x