“Ikan koi dan gurami rentan dengan serangan kutu tersebut. Meski demikian perlu diwaspadai untuk jenis ikan yang lain,” tuturnya.
Langkah lain untuk mengantisipasi terjadinya serangan penyakit saat kemarau, kata Hendar, yakni dengan memindahkan ikan dari kolam yang kurang air ke kolam yang airnya bagus. Hal itu untuk mengantisipasi amonia yang berlebih pada kolam kurang air.
“Istilahnya sedia payung sebelum hujan. Memindahkan ikan dari kolam yang kurang ke kolam yang lebih sehat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani juga mengimbau para peternak untuk berhati-hati karena berbagai serangan penyakit. Situasi ini terkait dengan musim panas yang lebih panjang akibat efek El Niño.
“Perubahan suhu yang ekstrem, berpengaruh terhadap kondisi hewan ternak baik itu kambing, domba, sapi, termasuk bidang perikanan. Pengawasan dini di kantong-kantong atau sentra ternak dan perikanan, dilakukan lebih intensif,” kata Ani Supiani.
Ia juga berharap para peternak lebih aktif melaporkan jika salah satu hewan peliharaannya tertular. Hal ini juga untuk mengantisipasi kemungkinan serangan penyakit yang meluas. Sebab, kata Ani, pengobatan selama ini merupakan salah satu upaya yang paling efektif untuk mengantisipasi keadaan tersebut.
“Petani juga tidak boleh tinggal diam, ikut ambil bagian jika menemukan ternaknya sakit atau ada serangan penyakit segera dilaporkan. Ini langkah yang cukup efektif agar penyakit tidak meluas,” tuturnya.***