Network
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa APBN akan terus mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Maju dengan membangun pondasi kualitas SDM, infrastruktur, dan reformasi lainnya.
APBN juga akan terus menjaga stabilitas sosial ekonomi dan mendukung berbagai program prioritas nasional.
Untuk mendukung optimalisasi dan stabilitas iklim investasi di tengah ketidakpastian global, APBN menargetkan Pendapatan Negara sebesar Rp2.802,3 triliun tahun depan.
Belanja Negara terdiri dari Rp3.325,1 triliun, termasuk Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.467,5 triliun (naik 8,6%) dan TKD sebesar Rp857,6 triliun (naik 5,3%).
Sementara belanja Pemerintah Pusat ditujukan untuk perbaikan kualitas SDM, infrastruktur prioritas, reformasi birokrasi, pelaksanaan Pemilu dan Pilkada, serta percepatan transformasi ekonomi hijau dan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting, TKD ditujukan untuk mendukung penggajian PPPK Daerah terutama guru dan tenaga kesehatan, peningkatan pelayanan publik, operasional sekolah, PAUD dan pendidikan kesetaraan.
"Kami mengharapkan DIPA Kementerian/Lembaga dan Daftar Alokasi TKD tahun 2024 segera dapat ditindaklanjuti, sehingga APBN 2024 dapat terlaksana segera pada awal tahun, dan masyarakat serta perekonomian langsung dapat merasakan manfaatnya," ujar sang Bendahara Negara.***
