Menurutnya, seorang pastor SVD asal Flores, NTT, yakni Pater Markus Solo menjadi salah satu sosok berjasa, sehingga dirinya biss berkuliah di Vatikan.
“Berkat wasilah (pertolongan melalui perantaraan) seorang Pastor Katolik, bernama Pater Markus Solo yang akrab disapa Padre Marco, saya bisa punya kesempatan belajar di kampus Kepausan dan juga pada Dikasterium Kepausan milik negara Vatikan,” ujar Deni dikutip dari laman kemenag.go.id, Minggu (7/1/2023).
Baca Juga: Terinspirasi Ceramah Gus Iqdam, Musisi Asli Kediri Ciptakan Lagu Kecakot Garangan
Ketika pertama kali berada di Vatikan, murid Abuya KH Ahmad Muhtadi itu mengaku sulit beradaptasi.
Dalam hal ini, Deni bingung untuk menjalankan ibadahnya sebagai seorang muslim.
Beruntung, di Kota Roma ada Masjid Agung terbesar di daratan Eropa.
Tak hanya itu, Vatikan juga menyediakan puluhan musala yang digunakan sebagai tempat ibadah termasuk salat Jumat dan salat Tarawih.
Uniknya lagi, ada salah satu musala di Vatikan yang tepat berdiri berdampingan dengan sebuah bangunan Gereja Katolik.
Baca Juga: Berlibur di NTT Serasa Ada di Negeri Dongeng, Ada Pantai Pink lho!
Selama berada di Vatikan, kata Deni, puasanya selama bulan Ramadhan tidak pernah batal.