Heboh! Rockefeller Foundation Pencipta Covid-19, Benarkah?

- 30 Januari 2024, 10:57 WIB
Foto: Heboh! Rockefeller Foundation Pencipta Covid-19, Benarkah?
Foto: Heboh! Rockefeller Foundation Pencipta Covid-19, Benarkah? /Image by torstensimon from Pixabay

OKE FLORES.COM - Sebuah unggahan menyatakan bahwa David Rockefeller, pendiri Yayasan Rockefeller, bertanggung jawab atas kemunculan virus corona di seluruh dunia.

Isu ini muncul setelah Dr. Dharma Pongrekun, Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri, menjadi bintang tamu di podcast Dr. Richard Lee pada Sabtu 27 Januari 2024, di mana dia kembali membahas konspirasi COVID-19.

Menurut Dr. Dharma Pongrekun, dia tahu banyak tentang COVID-19, bahkan Rockefeller Foundation merencanakannya pada tahun 2010.

Baca Juga: Peraturan Kampanye Berasal dari UU No 7 Tahun 2017 yang Disebut Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye

Dijelaskan bahwa virus ini disimulasikan pada tahun 2015, dan kemudian dimainkan untuk Indonesia pada tahun 2020. Namun, di luar negeri, virus ini muncul pada tahun 2019.

Identity Digital, yang merupakan bagian dari strategi COVID, dimaksudkan untuk mempercepat program digitalisasi.

Selain itu, orang yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara ini menyatakan bahwa ini bukanlah prediksi dan bahwa jawaban akan ditentukan oleh waktu.

Apa sebenarnya yang akan dilakukan Rockefeller Foundation terkait pandemi COVID-19? Baca komentarnya di artikel ini.

Latar Belakang Dana Rockefeller

"Rockefeller Foundation adalah raja minyak sedunia. Dia mempunyai standard oil. Kemudian dia membuat foundation untuk menyembunyikan pajak dari hasil. Makanya foundation yang sekarang ikut kesana konsepnya. CSR juga begitu dari situ," tutur Dharma, dikutip AntaraNews, Selasa 30 januari 2024.

Diketahui bahwa Rajiv J. Shah adalah presiden Rockefeller Foundation saat ini. Ashvin Dayal adalah Vice President Senior, Deepali Khanna adalah Vice President, Eileen O'Connor adalah Vice President Senior, Strategic Communications and Policy, dan Elizabeth Yee adalah Vice President Executive.

Sepak Terjang Rockefeller Foundation adalah lembaga nirlaba Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1913.

Baca Juga: Viral! Hotman Paris Meraik Perhatian pada Ucapan Mahfud MD: 'Dosa Besar Ibu Lahirkan Anak Tak Berakhlak'

Meningkatkan kesejahteraan manusia di seluruh dunia adalah tujuan mereka.

Rockefeller mengklaim sebagai filantropi pertama yang mendorong kesejahteraan umat manusia dengan menemukan dan meningkatkan cara untuk memajukan peluang dan membalikkan krisis iklim.

Yayasan ini berjanji untuk menggunakan data, ilmu pengetahuan, dan inovasi untuk meningkatkan kesehatan perempuan dan anak-anak, membangun sistem pangan yang bergizi dan berkelanjutan, mengakhiri kemiskinan energi bagi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia, dan memungkinkan mobilitas ekonomi.

Kesehatan, makanan, energi, pemerataan ekonomi, inovasi, dan keuangan inovatif adalah beberapa fokus yang dibahas.

Mereka beroperasi di Afrika, Asia, dan Italia, serta di Amerika Serikat. Kantor Rockefeller telah dibuka di Bellagio Center di Italia, Nairobi di Kenya, dan Bangkok di Thailand, selain di New York dan Washington DC.

Tanggapan Kominfo tentang Lembaga Rockefeller

Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dokumen "Scenarios for the Future of Technology and International Development", yang dianggap sebagai bukti atas klaim tersebut, tidak dimaksudkan untuk merencanakan pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

Dokumen tersebut memberikan prediksi untuk masalah yang mungkin muncul di masa depan, seperti pandemi global.

Selain itu, dokumen ini membahas bagaimana populasi di seluruh dunia dapat bereaksi terhadap pandemi.

Selain itu, yayasan Rockefeller telah membantu kesehatan masyarakat selama seratus tahun dan mendukung pengembangan vaksin untuk melindungi masyarakat dari berbagai penyakit menular.***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah