Network
Semua EV yang tidak ditenagai oleh sel bahan bakar membutuhkan semacam baterai untuk menyimpan energi yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan di jalan. Baterai EV paling umum dibuat dari lithium-ion - pada dasarnya versi industri dari baterai di ponsel Anda.
Baterai EV biasanya dibuat dari tumpukan sel yang disusun menjadi unit dan diletakkan dalam bank besar di bagian bawah kendaraan yang disebut baterai traksi.
Perakitan baterai diisi dengan listrik dari jaringan melalui stasiun pengisian atau dengan mencolokkan kendaraan ke soket daya rumah.
Setelah sepenuhnya diisi, kendaraan memiliki jangkauan tertentu sebelum perlu diisi ulang. Mobil listrik dibangun dengan fitur lain untuk memperpanjang umur baterai, seperti mematikan mesin saat mobil tidak bergerak dan menggunakan energi kinetik dari saat mobil mengerem untuk mengisi baterai.
Motor Listrik vs Mesin Gas
Apa Bedanya? Kendaraan listrik menggunakan motor listrik daripada mesin bensin tradisional Oleh karena itu, energi listrik menggantikan bahan bakar tradisional (bensin/diesel).
Motor listrik bekerja dengan menjalankan arus melalui kumparan kawat untuk memutar magnet, dan generator - seperti alternator di mobil tradisional - menghasilkan listrik dengan memutar magnet di dalam kumparan Ini sebabnya EV dapat menangkap kembali energi untuk mengisi ulang baterainya.
Mesin pembakaran internal jauh kurang efisien daripada motor listrik. Mayoritas energi yang mereka hasilkan dengan membakar bahan bakar hilang sebagai panas limbah. Sebenarnya, hanya sekitar seperempat dari energi yang tersimpan dalam bensin yang akhirnya digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Mobil listrik, sebaliknya, sekitar 90% efisien.
Kendaraan listrik adalah teknologi masa depan yang menawarkan solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan. Dengan pemahaman dasar tentang bagaimana mereka bekerja, kita dapat lebih menghargai inovasi dan manfaat yang mereka tawarkan.***
