BPBD Belu Menetapkan Kabupaten Belu Status Siaga Darurat

27 Juli 2023, 11:18 WIB
Foto: BPBD Belu Menetapkan Kabupaten Belu Status Siaga Darurat /

OKE FLORES.com - Merujuk pada Surat Keputusan Bupati Belu nomor 160/HK 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah - BPBD Belu telah menetapkan Kabupaten Belu status siaga darurat penanganan bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.

Kepala BPBD Kabupaten Belu Vincent K. Laka mengatakan penetapan status siaga tersebut telah diberlakukan selama empat bulan sejak tanggal 19 juni hingga 19 oktober 2023 mendatang.

Lanjutnya dengan telah ditetapkannya status siaga, pihaknya akan segera membentuk tim untuk penanganannya. Rabu, 26 Juli 2023.

Baca Juga: Pemprov NTT Meluncurkan Program Skala Kemitraan dengan Australia

"Timnya itu kita akan melibatkan OPD Dinas PUPR Belu, PDAM Belu, UPTD KPH Wilayah Belu maupun OPD terkait lainnya guna penanganan lebih lanjut dilapangan. Dan juga kita akan bentuk tim sosialisasi penghematan air karena memang dengan kondisi cuaca hujan yang tidak merata begitu dan kendala terhadap bencana ada. "Ucap Vincent, dilansir dari rri.co.id, Kamis 27 Juli 2023.

Sementara itu, Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan PDAM Belu, Kandidus Taku, menyatakan bahwa dalam menghadapi kemungkinan bencana kekeringan, produksi dan penyaluran air bersih bagi pelanggan yang ada masih terjamin walaupun terdapat dua sumber mata air yang mulai mengalami penurunan jumlah air yang mengalir.

"Dua sumber mata air itu ada di Wematan Tirta A dan Wematan Tirta C. Keduanya ini kalau di tahun-tahun sebelumnya airnya turun drastis bahkan sampai kering, tapi puji tuhan tahun kemarin dan tahun ini hingga bulan ini debet air biarpun turun tapi masih bisa distribusi dan promosi itu dilakukan tiga kali seminggu." katanya.

Untuk kebakaran hutan dan lahan Kepala UPT KPH Wilayah Belu Matheus Dakosta menjelaskan ditahun 2023 hingga saat ini belum terjadi kebakaran, namun merujuk pada data ditahun sebelumnya 2020, terdapat sepuluh kali kejadian kebakaran, dan dalam penanganan pihaknya dibantu BPBD melalui Damkar Belu. Dan antisipasi nya pihaknya membetuk kelompok masyarakat peduli api.

Baca Juga: 5 Petinju Terbaik Diundang Bergabung Tim Pra PON NTT 2024

" Waktu itu kita sangat dibantu Damkar tangani secepatnya kebakaran -kebakaran itu, kurang lebih ada sepuluh kebakaran hutan dan lahan jumlah luasnya sekitar empat puluh hektar. Total luasan hutan di belu itu sekitar 36710 hektar. Ya kadang setiap kali terbakar itu satu hektar ataupun dua hektar." Ucapnya.

Tebas bakar pembukaan lahan pertanian petani yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan menjadi salah satu sebab terjadinya kebakaran. Untuk itu menjadi perhatian serius bersama semua pihak mensosialisasikan dan menyadarkan masyarakat akan bahaya tebas bakar pembukaan lahan pertanian.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler