Marsel Ahang: Kapolres Manggarai Barat Harus Non Aktifkan Kapolsek komodo Karena Dinilai Arogan

14 September 2023, 07:57 WIB
Foto. Ketua LSM LPPDM atau Lembaga Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat, Marsel Nagus Ahang SH. /

 

LABUAN BAJO, OKE FLORES.com- Ketua LSM LPPDM (Lembaga Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat) Marsel Nagus Ahang SH meminta Kapolres Manggarai Barat (Mabar), Polda NTT untuk non aktifkan Kapolsek komodo karena dinilai arogan dan sombong.

Pernyataan tersebut ia katakan terkait kasus pemukulan seorang satpam Bank BRI di Labuan Bajo yang diduga dilakukan oleh Kapolsek Komodo, pada Rabu, 13 September 2023, kemarin.

"Sang Kapolsek menggunakan tangan besi untuk menindak oknum satpam BRI di Labuan Bajo. Cara dan tindakan tersebut terlalu sombong dan angkuh diri. Kapolsek menganggap diri hebat dan sedang gagah-gagahan," kecam Ahang kepada media ini Rabu, 14 September 2023, Malam.

Baca Juga: Pihak BRI Cabang Labuan Bajo Angkat Bicara Pasca Securitynya Dianiaya Oknum Polisi

Karena itu harapnya, Kapolres Manggarai Barat harus proses hukum atas perlakuan bobrok Kapolsek komodo tersebut.

Ia menilai tindakan Kapolsek sama sekali tidak mengedepankan nilai-nilai perikemanusiaan sebagai seorang pemimpin, tetapi mengedepankan cara-cara premanisme.

"Atas tindakan dan perbuatannya harus diberi sanksi tegas, apa lagi tindakan itu sangat merusak citra kepolisian dilingkup polres Manggarai Barat, maupun institusi Polri," lanjutnya

Kepada Kapolres Manggarai Barat Ahang mengatakan, manakala Kapolres memberi jabatan kepada anggota dilingkup Polres Mabar, terlebih dahulu harus periksa kesehatan dan tes kejiwaan serta tes kematangan emosionalnya.

Sehingga sehingga anggota polisi yang mengemban jabatan bisa belajar leadership atau ilmu kepemimpinan, agar tidak terjadi tingkah seperti Kapolsek komodo yang di duga sakit jiwa tesebut.

Ahang yang juga berprofesi sebagai lawyer tersebut meminta agar si Kapolsek dilakukan pengobatan supaya sembuh dari sakit jiwa, baru diproses secara hukum.

Peristiwa pemukulan yang diduga dilakukan oleh Kapolsek Komodo AKP Ivans Derajat kepada Security Bank BRI atas nama Guido Andre Sadu, terjadi pada Rabu pagi di Bank BRI Cabang Nggorang, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Kejadian bermula saat korban, menegur terduga pelaku yang masuk ke ATM sambil mengenakan helm. Gio kemudian menegur dan meminta melepaskan helm saat masuk ke Mesin ATM.

Karena memang hampir seluruh mesin ATM tertera gambar pelarangan menggunakan topi, kacamata gelap dan helm.

Namun, terduga pelaku tidak terima atas teguran Gio sembari melayangkan bogem mentah kepada korban. Usai dipukul korban kemudian masuk ke kantor untuk briefing pagi.

Namun sesaat kemudian, si Kapolsek kembali memanggil memukuli korban. Parahnya, pemukulan tak hanya dilakukan dilokasi kejadian. Korban kemudian diarahkan ke Polsek Komodo yang lokasinya cukup berdekatan dengan lokasi kejadian.

Sesampainya di polsek korban lagi-lagi dipukuli. Selain dibogem, kepala korban dibenturkan ke tembok hingga memar.

"Saya dipukul kayak binatang, diseret sambil dipukul. Sampai di ruang tahanan Polsek, saya dipukul pakai sandal, disikut, pukul kearah muka" kata Gio saat ditemui media.

Keluarga korban bernama Bonifasius Sadu mengaku kaget mendengar peristiwa tersebut.

Ia pun datang menghampiri kantor Polsek Komodo. Ia mengaku melihat sendiri luka lebam yang dialami korban.

Kapolsek akui peristiwa pemukulan

Kapolsek Komodo AKP Ivans Derajat mengakui peristiwa pemukulan terhadap Security Bank BRI tersebut. Dirinya tersulut emosi lantaran mumet karena persoalan keluarga.

Baca Juga: Kapolsek Komodo Akui Pukul Security Bank BRI, Karena Tersulut Emosi

"Saya tersulut emosi, terlalu banyak tekanan persoalan keluarga apa lagi posisi Bapak saya sedang sakit keras. Saya ke ATM untuk transfer uang," ungkap Ivans.

Ia juga akui memakai helm saat masuk ruangan mesin ATM.

"Saya lupa kalau saya sementara pakai helm, sampai di ATM, ditegur oleh Security beberapa kali, hingga emosi saya tersulut," ujarnya.

Atas peristiwa tersebut, dirinya meminta maaf atas kekhilafan saat itu.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler