OKE FLORES.COM - Ada beberapa daerah di Indonesia yang punya prevalensi stunting terbanyak di Indonesia.
Hingga saat ini, angka stunting di Indonesia masih menjadi sorotan utama dalam ranah kesehatan anak.
Stunting adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang optimal pada anak-anak.
Baca Juga: INTIP Resep Jamu Dapur Penurun Kolesterol dan Asam Urat Tinggi, Baik Bagi Kesehatan Tubuh Anda
Dalam kondisi ini, tinggi badan anak menjadi lebih pendek dari standar yang seharusnya, menghambat perkembangan fisik dan kognitif mereka.
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung menghadapi kesulitan dalam mencapai perkembangan seperti berbicara, berjalan, dan bahkan seringkali rentan terhadap penyakit.
Pada Desember 2022, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan fakta yang mengkhawatirkan dalam Forum Nasional Stunting.
Baca Juga: Bantuan Pangan Menjadi Upaya Pemerintah Menopang Daya Beli Masyarakat
Sebanyak 12 provinsi di Indonesia masih memerlukan fokus khusus untuk menangani penurunan angka stunting.
Dari jumlah tersebut, tujuh provinsi memiliki prevalensi stunting tertinggi, sementara lima provinsi memiliki jumlah kasus terbesar secara keseluruhan.
Berikut daftar provinsi dengan prevalensi stunting dan kasus stunting terbanyak.
1. Provinsi dengan Prevalensi Stunting Tertinggi
Baca Juga: Perempat Final Indonesia Masters 2024: Saat Pertarungan Memanas di Lapangan Bulu Tangkis
Ada beberapa provinsi dengan prevalensi stunting terbanyak, yaitu:
- Nusa Tenggara Timur (NTT) 37,8 persen
- Sumatera Barat 33,8 persen, Aceh 33,2 persen
- Nusa Tenggara Barat (NTB) 31,4 persen
- Sulawesi Tenggara 30,2 persen
- Kalimantan Selatan 30 persen
- Sulawesi Barat 29,8 persen.
Baca Juga: Perempat Final Indonesia Masters 2024: Saat Pertarungan Memanas di Lapangan Bulu Tangkis
2. Provinsi dengan Kasus Stunting Terbanyak
Ada beberapa provinsi dengan kasus stunting terbanyak, yaitu sebagai berikut:
- Jawa Barat sebanyak 971.792 kasus
- Jawa Timur 651.708 kasus
- Jawa Tengah 508.618 kasus
- Sumatera Utara 347.437 kasus
- Banten 265.158 kasus.***