OKE FLORES.COM - Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul digadang-gadang bakal meramaikan Pilgub Jateng 2024.
Tidak sedikit yang menilai Bambang Wuryanto sebagai sosok yang layak untuk menggantikan posisi Ganjar Pranowo.
Bambang Wuryanto dinilai memiliki kapasitas yang mumpuni dalam sektor politik, mengingat dirinya telah menjadi anggota DPR RI selama empat periode.
Baca Juga: WOW! Tertinggi Rp39 Juta: Tabel Gaji PNS Single Salary 2024 yang Dirilis BKN Tiap Golongan
Jika mengacu pada hasil pemilu 2024, tahun ini Bambang kembali menjadi DPR periode kelima.
Pengakuan akan kelayakan Bambang sebagai pengganti Ganjar Pranowo diungkapkan oleh founder Cyrus Network, Hasan Nasbi.
Hasan juga menilai, bahwasanya Bambang merupakan sosok penting dalam rekonsiliasi usai Pilpres 2024, antara Presiden Jokowi yang berpisah dengan PDIP.
"Tidak mungkin lebih banyak keputusan yang salah kalau melihat level Bambang Pacul yang lima periode lolos sebagai anggota DPR," katanya.
Baca Juga: Kapan Akan Diterima? Inilah Pencairan Tambahan 1 Bulan Tunjangan Guru 2024
Tidak hanya Hasan, pengakuan kelayakan Bambang juga disampaikan oleh Analis Senior Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia (POLKASI), Janu Wijayanto.
"Sudah paling pas Bung Bambang Pacul untuk cagub Jawa Tengah. Kalau menimbang suara akar banteng Jawa Tengah khususnya pro-mega lama setiap kita ketemu mereka lebih melihat sosok Bambang Pacul sebagai PDIP tulen. Saya kira kalau memang mau maju di Pilgub Jateng sosok Bambang Pacul figur internal PDI Perjuangan yang merepresentasi karakter banteng," ungkap Janu.
Senada dengan pendapat Hasan, Janu menilai sosok Bambang layak diusung ke Pilgub Jabar 2024, mengingat segudang pengalamannya dalam dunia politik.
Baca Juga: Kapan Akan Diterima? Inilah Pencairan Tambahan 1 Bulan Tunjangan Guru 2024
"Kalah menang soal lain tapi kebutuhan PDIP saya kira untuk saat ini adalah kembalikan dignity roh Banteng nya. Dan salah satu yang memiliki preferensi untuk itu Bambang Pacul belum lagi prinsip penting di politik itu kan acceptabilitas (sejauh mana figur bisa diterima di satu wilayah). Modal itu bisa melampaui modal lain seperti elektabilitas. Secara usia sudah senior dan penting membangun kaderisasi di kampung halamannya Jawa Tengah. Mengader sambil memimpin," uajrnya.***