PADMA INDONESIA Desak Presiden Untuk Perintahkan Mendagri Tolak Pengunduran Gubernur NTT

- 23 Juni 2023, 13:29 WIB
Gabriel Goa Ketua Kompak Indonesia (Foto Istimewa)
Gabriel Goa Ketua Kompak Indonesia (Foto Istimewa) /

JAKARTA, OKE FLORES.com- Upaya Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengajukan pengunduran diri di saat maraknya human trafficking, korupsi berjamaah dan perampokan hak-hak ekosob voice of the voiceless di NTT.

Memperlihatkan kepada publik bahwa Gubernur NTT kabur dari tanggungjawab dan mencari aman untuk mempertanggungjawabkan program kerjanya yang berakhir pada September 2023 di hadapan DPRD NTT sebagai wakil rakyat NTT.

Baca Juga: Hasil Tes Urine Positif , MetamfetaminUstaz Terciduk Bawa Sabu-sabu Saat Akan Ceramah di Lapas Banyuwangi

Demikian diungkapkan Gabriel Goa Ketua Dewan Pembina PADMA INDONESIA melalui rilis yang diterima media ini (Kamis, 22/6).

Dikatakan, langkah VBL persis seperti Pilatus yang mau cuci tangan dari semua persoalan yang dihadapi NTT saat ini seperti darurat human trafficking dan darurat korupsi.

Terpanggil nurani untuk meminta pertanggungjawaban publik terhadap pemimpin di NTT yang mengabaikan jeritan tangis rakyat serta membiarkan NTT semakin terpuruk hingga memiliki julukan darurat human trafficking, darurat stunting dan darurat korupsi hak-haknya orang miskin NTT secara berjamaah

Maka kami dari Lembaga Hukum dan HAM PADMA INDONESIA (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia) dan KOMPAK INDONESIA (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia) menyatakan:

Baca Juga: Tak Terima Motornya Dihentikan, Dua Preman Bandung Melawan Polisi dengan Samurai

Pertama, mendesak Presiden RI Jokowi perintahkan Menteri Dalam Negeri untuk menolak pengunduran diri Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan memberikan kesempatan kepadanya hingga masa berakhirnya jabatannya yakni Bulan September 2023.

Kedua, mendesak DPRD NTT segera melaksanakan sidang istimewa meminta pertanggungjawaban Gubernur NTT atas status NTT yakni provinsi darurat human trafficking, provinsi darurat stunting, provinsi darurat korupsi dan juga terkait dugaan penyalahgunaan jabatan dalam kasus Bank NTT yang sedang digugat di Pengadilan

Ketiga, mendesak KPK RI segera melakukan penyelidikan serius terhadap dugaan tindak pidana korupsi berjamaah di NTT.

Keempat, mengajak solidaritas rakyat NTT dan pers untuk mengawal Presiden Jokowi agar menolak permohonan pengunduran diri VBL sebagai Gubernur NTT dan meminta DPRD NTT untuk melakukan sidang istimewa secepatnya, dan jika tidak melakukan maka saatnya rakyat bersikap tidak memilih lagi mereka di Pileg 2024 bahkan Pilkada 2024. ***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah