Forum Pemuda NTT Jajaki Kerja Sama Magang Pertanian di Israel

- 29 Agustus 2023, 16:17 WIB
Foto: Forum Pemuda NTT Jajaki Kerja Sama Magang Pertanian di Israel
Foto: Forum Pemuda NTT Jajaki Kerja Sama Magang Pertanian di Israel /

OKE FLORES.com - Forum Pemuda NTT sedang menjajaki kemungkinan mengirimkan lulusan sarjana dan Diploma III dari perguruan tinggi pertanian untuk mempelajari pertanian gurun di Israel. Pesertanya merupakan lulusan dari berbagai universitas di Nusa Tenggara Timur.

Direktur Forum Pemuda NTT, Yohanes Hiba Ndale mengatakan, Agus Suherman-lah yang memulai program ini. Tujuannya untuk meningkatkan sumber daya pemuda NTT di bidang pertanian, khususnya pengelolaan lahan kering.
 
"Kita ingin agar anak-anak muda NTT bisa belajar dari Israel bagaimana mengelola lahan kering menjadi lahan produktif.  Apalagi Israel sukses mengelola lahan padang pasir atau gurun yang bahkan tidak punya air menjadi lahan pertanian yang sangat produktif," kata Yohanes Hiba, Minggu 27 Agustus 2023, dilansir dari rri.co.id, Selasa 29 Agustus 2023.
 
 
Tempat kerjanya adalah Pertanian Gurun dan Pusat Pelatihan Pertanian Internasional Arava (AICAT) di Negev, Israel selatan. Bagi yang ingin magang bisa mendaftar melalui Forum Pemuda NTT dan mengirimkan namanya ke Agus Suherman untuk proses seleksi.

Yohanes Hiba Ndale menambahkan, mahasiswa yang akan dikirim ke Israel harus memiliki banyak persyaratan.
 
Pertama, pelamar harus memiliki gelar sarjana atau 3 gelar di bidang pertanian.
 
 
Kedua, pada saat pemberangkatan, calon pendatang tidak boleh melebihi usia 28 tahun pada tahun pemberangkatan.
 
Ketiga, yang bisa bergabung harus bisa berbahasa Inggris. Jika mereka tidak bisa berbahasa Inggris, pimpinan Indonesia akan mendampingi peserta selama pelajaran.
 
Keempat, calon peserta harus memiliki kesehatan yang baik seperti tidak memiliki penyakit hepatitis, bebas sakit paru-paru dan tidak ada penyakit kronis lainnya.
 
Pendiri program Agus Suherman mengatakan, setelah mendaftar, calon peserta di Jakarta akan diberikan pembekalan selama satu hari mengenai informasi perjalanan serta pengembangan mental dan spiritual. Agus Suherman akan menanggung seluruh biaya perjalanan dari negara tuan rumah ke Israel selaku penyelenggara.
 
Biaya ini akan diganti dari potongan gaji yang dikumpulkan peserta selama pelatihan mereka di Israel.
 
"Setelah dipotong untuk biaya perjalanan dan lain -lain, biasanya peserta bisa menabung sekitar Rp 40-Rp 60 juta dari gaji yang mereka terima selama bekerja di Israel. Uang tersebut bisa mereka gunakan untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian. Paling tidak dengan anggaran sebesar itu, mereka bisa menggarap lahan 1 sampai 2 hektar," terang Agus Suherman.

Selama di AICAT peserta magang akan mendapatkan pendidikan atau pelatihan di dalam kelas selama 2 hari seminggu dan sisa 5 harinya praktek lapangan di lahan -lahan pertanian gurun. Dari hasil pembelajaran selama kurang lebih 11 bulan tersebut para peserta akan mendapatkan sertifikat yang menandai bahwa mereka sudah mendapatkan skill, kemampuan enterprenuer dan keterampilan menguasai teknologi pertanian modern.

"Harapannya setelah magang di Israel ini para peserta bisa mengembangkan wirausaha di bidang pertanian di daerah asalnya masing-masing," ujar Agus Suherman.

Sejauh ini, menurut Agus Suherman, pihaknya sudah mengirimkan 12 angkatan ke Israel dan jumlah pesertanya lebih dari 1.000 orang.

Di antara ribuan orang yang telah menyelesaikan pelatihan di Israel, ada yang bekerja sebagai guru pertanian atau penyuluh pertanian, ada yang menjadi ahli pertanian, dan ada pula yang menjadi pejabat pemerintah.

"Belum banyak yang menjadi wira usahawan di bidang pertanian, meskipun kami berharap kedepan bisa banyak tumbuh wirausahawan di bidang pertanian," tegas dia.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x