Sejak Lama Komunitas ABK Sidorejo - Pare Swadaya, Kini Jadi Sorotan Pemdes dan Kecamatan

- 3 September 2023, 10:16 WIB
Foto. Pertemuan Bagus Krisdijanto Kepala Desa Sidorejo, Moh. Nizam Camat Pare, relawan GusDurian, Pendiri ABK Sidorejo, relawan UMKM AKUR Kampung Inggris di Balai Desa Sidorejo (Sabtu, 2 September 2023)
Foto. Pertemuan Bagus Krisdijanto Kepala Desa Sidorejo, Moh. Nizam Camat Pare, relawan GusDurian, Pendiri ABK Sidorejo, relawan UMKM AKUR Kampung Inggris di Balai Desa Sidorejo (Sabtu, 2 September 2023) /

KEDIRI, OKE FLORES.com - Komunitas ABK Sidorejo bersama Relawan GUSDURian Pare, UMKM AKUR Kampung Inggris, Babinkamtibmas, Pemerintah Desa Sidorejo dan Kecamatan Pare bersinergi mendukung pembangunan ruang belajar untuk Komunitas ABK Sidorejo.

Komunitas ABK Sidorejo berdiri secara swadaya sejak 2017, dan komunitas ini didirikan oleh Rinda Natalia sekaligus ibu dari seorang anak berkebutuhan khusus (ABK -red) .

Pada awal berdirinya, komunitas ini hanya beranggotakan empat orang anak yaitu: Verdi dengan diagnosa autisme, Anti, Nanin dan Bintang dengan diagnosa down syndrome (DS). Sebab komunitas ini didirikan, Rinda mendengar keluhan dari ibu ABK lainnya yang menyampaikan perihal mahalnya biaya terapi dan latihan untuk anaknya. Hal ini sangat menyulitkan akses bagi anak disabilitas dan membutuhkan pelatihan namun terkendala biaya. Dari situ akhirnya terbentuk komunitas ABK Sidorejo dengan seorang pembimbing bernama Galih yang memberi pelatihan dan terapi sederhana untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Terancam Tak Bisa Lanjut Sekolah, Warga Difabel Asal Geneng Butuh Perhatian Serius Pemda Ngawi

Sejak saat itu, kegiatan anak-anak berkebutuhan khusus terdengar dari mulut ke mulut oleh warga sekitar Pare bahkan hingga keluar. Dengan fasilitas seadanya dan satu ruangan sederhana di rumah Rinda selaku pendiri, kegiatan komunitas ABK Sidorejo tetap berjalan hingga hari ini dengan jumlah anggota sebanyak 23 anak yang berasal dari Sidorejo, Gurah, Wates dan lainnya. Kegiatan pelatihan untuk anak-anak berkebutuhan khusus diadakan pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu pada pukul 08.00-10.00 WIB. Khusus pada hari Sabtu kegiatan ABK Sidorejo dibantu oleh para relawan GUSDURian Mojokutho Pare.

Kegiatan pelatihan tersebut dilakukan oleh Galih dan para relawan dengan program melatih anak-anak berkebutuhan khusus untuk fokus, tenang dan melatih sensor motorik mereka. Selain itu terdapat beberapa tambahan keterampilan sederhana juga seperti meronce, menyusun kancing kedalam benang dan memasukkan sempoa ke dalam botol.

Hingga hari ini, perjuangan Rinda dibantu relawan GUSDURian mengupayakan fasilitas ruang belajar, layanan kesehatan dan pemberdayaan anak berkebutuhan khusus mendapatkan respon positif masyarakat sekitar. Pergerakan dan perjuangan komunitas ABK Sidorejo juga mendapat perhatian khusus oleh Aipda. Winarto S.H selaku Babinkamtibmas Desa Sidorejo.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah