Ini Ciri-Ciri Manusia Hobbit Penghuni Liang Bua di NTT, Berat Badan Cuma 30 Kg lho

- 18 Januari 2024, 14:25 WIB
ilustrasi manusia purba Homo Floresiensis
ilustrasi manusia purba Homo Floresiensis /istimewa/

OKE FLORES.COM - Seluruh dunia pernah dikejutkan dengan penemuan fosil Homo Floresiensis di Gua Liang Bua, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penelitian gabungan antara para ilmuwan Indonesia dan Australia membuka bab baru dalam kisah evolusi manusia, memberikan gambaran unik tentang keberagaman manusia purba pada kurun waktu 18.000 hingga 30.000 tahun yang lalu.

Homo Floresiensis, sering disebut sebagai "Hobbit dari Liang Bua," mempunyai tinggi tubuh hanya sekitar 1 meter.

Baca Juga: Sempat Gegerkan Seluruh Dunia, Ternyata Ada Spesies Baru di Liang Bua, NTT

Meski ukurannya kecil dibanding manusia modern, fosil ini menimbulkan perdebatan mengenai asal-usul dan peranannya dalam sejarah evolusi manusia.

Menurut catatan Amurwani Dwi dan rekan-rekannya dalam Sejarah Indonesia (2014:28), Homo Floresiensis dianggap bisa menjadi jejak sejarah asal-usul manusia modern di Indonesia.

Manusia purba ini ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood bersama-sama dengan tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada tahun 2004.

Baca Juga: Perlu Diwaspadai Ternyata Ini Penyebab Gusi Bernanah

Homo Floresiensis ditemukan di Gua Liang Bua di Flores dan kemudian diberi nama Manusia Liang Bua, sesuai dengan lokasi penemuannya.

Fosil yang ditemukan berupa tengkorak manusia purba yang memiliki bentuk sangat mungil, diperkirakan ukuran tubuhnya tidak lebih besar dari anak-anak usia lima tahun.

Karena ukurannya yang lebih kecil dari manusia pada umumnya, Homo Floresiensis juga sering mendapat julukan sebagai Hobbit dari Liang Bua.

Mereka diduga hidup di Kepulauan Flores pada 18.000 tahun lalu, bersama dengan gajah-gajah pigmi (gajah kerdil) dan kadal-kadal raksasa (komodo).

Pada 1950-an, Manusia Liang Bua telah memberikan data-data tentang adanya kehidupan praaksara.

Baca Juga: Samsung Membuat Kulkas Berteknologi AI, Tunggu Rilisnya di 2024

Temuan ini memberikan gambaran tentang keberagaman manusia purba di wilayah Indonesia, memperkaya pemahaman kita tentang perjalanan evolusi manusia.

Meskipun banyak informasi yang diperoleh dari penemuan Homo Floresiensis, asal-usul dan peranannya dalam evolusi manusia masih menjadi subjek perdebatan ilmiah.

Penelitian lanjutan dan analisis lebih mendalam terus dilakukan untuk mengungkap misteri di balik fosil "Hobbit dari Liang Bua."

Dengan temuan yang mengejutkan ini, Gua Liang Bua di Flores telah menjadi situs arkeologi yang sangat penting, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia, membantu kita memahami keragaman dan kompleksitas evolusi manusia purba di masa lalu.

Pada 1950-an, sebenarnya Manusia Liang Bua telah memberikan data-data tentang adanya kehidupan praaksara.

Baca Juga: Samsung Membuat Kulkas Berteknologi AI, Tunggu Rilisnya di 2024

Pada saat itu, Th. Verhoeven lebih dulu menemukan beberapa fragmen tulang iga manusia di Liang Bua yang berasosiasi dengan berbagai alat serpih dan gerabah.

Kemudian pada 1965, ditemukan tujuh buah rangka manusia beserta beberapa bekal kubur berupa beliung dan gerabah.

Diperkirakan Liang Bua merupakan sebuah situs neolitik dan paleometalik. Pada 1970, R. P. Soejono dari Pusat Penelitian

Arkeologi Nasional melajutkan penelitian yang menunjukkan bahwa Manusia Liang Bua secara kronologis menunjukkan hunian dari Zaman Paleolitik, Mesolitik, dan Neolitik.

R. P. Soejono kembali melakukan penggalian pada 2003 bersama Mike J. Morwood dan berhasil menemukan fosil enam individu.

Ciri-ciri Homo Floresiensis:

- Tengkorak berukuran kecil dan memanjang
- Bagian dahi tidak menonjol dan sempit
- Volume otak 380 cc
- Tinggi badan sekitar 100 cm
- Beratnya sekiar 30 kg
- Berjalan tegak dan tidak memiliki dagu.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah