Pembinaan Siswa-Siswi Katolik Tingkat Dasar di Stasi Sukoreno Jember

- 20 Maret 2024, 09:56 WIB
foto; Pembinaan Siswa-Siswi Katolik Tingkat Dasar di Stasi Sukoreno Jember
foto; Pembinaan Siswa-Siswi Katolik Tingkat Dasar di Stasi Sukoreno Jember /

JEMBER, OKE FLORES.COM - Sebanyak 50 siswa Katolik Tingkat Dasar mengikuti acara pembinaan moderasi beragama di aula Gereja Katolik Stasi Sukoreno, Paroki Santa Maria Tak Bernoda Tanggul, Jember, Minggu 3 Maret 2024. Tampil sebagai pembicara (pemateri) dalam acara pembinaan ini adalah staf pengajar SMAK Santo Paulus Jember Romo Thomas Onggo Sumaryanto O.Carm, penulis buku-buku rohani Katolik Timo Teweng dan pembina misdinar Paroki Santo Paulus Ambulu Flaviana Verananda.

Turut hadir dalam acara itu, Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember Petrus Amat Sutadi beserta staf, Pastor Paroki Maria Tak Bernoda Tanggul Romo Catur Wibawa Pr, Pastor Paroki Santo Paulus Ambulu Romo Christian Han O.Carm dan para pengurus Gereja Katolik Stasi Sukoreno - Kabupaten Jember.

Acara pembinaan ini yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember mengangkat tema 'Suaraku dalam Toleransi dan Indahnya Kebersamaan.' Pengangkatan tema ini dimaksudkan agar para siswa Katolik yang terlibat aktif dalam hidup menggereja belajar hidup bertoleransi dengan umat agama lain sejak usia dini dan membiasakan diri untuk hidup dalam kebersamaan dengan sesama anak-anak bangsa tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, golongan dan kelas-kelas sosial.

Baca Juga: Duplik YPLP PT PGRI Selaku Tergugat Diajukan Kuasa Hukumnya dalam Sidang PHI, Begini Isinya

Sehingga pada akhirnya para siswa Katolik yang terlibat aktif dalam hidup menggereja terus bertumbuh dan berkembang menjadi generasi bangsa yang 100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia.

Petrus Amat Sutadi selaku Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember dalam sambutan singkatnya mengatakan, acara pembinaan ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan oleh Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember untuk membekali para siswa Katolik tingkat dasar agar mereka dapat memahami betapa pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk dalam kehidupan antar-umat beragama.

“Ketika para siswa Katolik dibekali pemahaman yang benar tentang moderasi beragama sejak usia dini, mereka akan bertumbuh dan berkembang menjadi generasi bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan solidaritas serta menghargai setiap perbedaan di lingkungan pergaulan mereka,” ucap Petrus.

Menurutnya, moderasi beragama adalah 'jalan tengah' yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang tidak terjebak dalam pemahaman yang keliru tentang esensi agama. Sebab, agama pada hakikatnya mengajarkan cinta kasih, kerukunan, persatuan, kedamaian dan keselamatan bagi semua umat manusia. Pemahaman seperti inilah yang perlu ditumbuhkembangkan dalam diri setiap generasi bangsa sejak usia dini. “Para siswa yang memahami moderasi beragama akan menjadi pribadi-pribadi pembawa damai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, Romo Thomas dalam materinya mengajak para siswa Katolik yang berperan aktif dalam hidup menggereja agar menjadi 'garam' dan 'terang' bagi sesama anak-anak bangsa, terutama di lingkungan pergaulan mereka sehari-hari.

'Garam,' kata Romo Thomas. Berperan membendung setiap bentuk kejahatan dalam diri pribadi dan masyarakat di sekitar kita. Sedangkan 'terang' berperan menerangi hati dan pikiran, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat di sekitar kita. Intinya, dengan menjadi 'garam' dan 'terang,' kita dapat membawa orang lain ke jalan kebenaran dan kebaikan. “Meskipun di sekitar kita ada banyak praktik kejahatan, kita harus selalu berbuat baik, jujur dan adil,” pinta Romo Thomas.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah