Penyebab Jenis Penyakit Diabetes Mellitus

8 November 2023, 11:30 WIB
Foto: Penyebab Jenis Penyakit Diabetes Mellitus /Pixabay/ TesaPhotography

 

OKE FLORES.COM - Penyakit kencing manis atau kencing manis (DM) merupakan penyakit yang menyebabkan terganggunya metabolisme gula darah dalam tubuh, sehingga kadar gula dalam darah meningkat. Kadar gula darah penderita diabetes saat puasa lebih dari 126 mg/dl dan saat tidak puasa atau normal lebih dari 200 mg/dl. Sedangkan pada orang normal, kadar gulanya berkisar antara 60 hingga 120 mg/dl.

Normalnya, karbohidrat dalam makanan yang kita makan akan diubah menjadi glukosa yang akan didistribusikan ke seluruh sel tubuh untuk dijadikan energi dengan bantuan insulin. Namun pada penderita diabetes atau kencing manis, glukosa sulit masuk ke dalam sel karena insulin di dalam tubuh sedikit atau tidak ada sama sekali. Hal ini menyebabkan peningkatan glukosa darah, yang dapat menimbulkan konsekuensi negatif. Penderita diabetes melitus memiliki kadar gula darah yang tinggi setelah makan dan kadar gula darah yang rendah saat berpuasa.

Pengertian

Apa itu diabetes melitus?

Baca Juga: Ternyata Garam Menyimpan Manfaat Luar Biasa untuk Kulit, Salah Satunya Mengatasi Jerawat

Diabetes melitus (atau biasa disebut kencing manis) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah. Kondisi ini disebut juga kencing manis atau kencing manis.

Sel-sel tubuh harus menyerap gula dalam darah dan mengubahnya menjadi energi. Insulin merupakan hormon yang bertugas membantu penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi, dan menyimpan sebagian glukosa sebagai cadangan energi.
 
Jika kadar insulin terganggu, seseorang berisiko lebih besar terkena diabetes. Diabetes dapat disebabkan oleh banyak kondisi, seperti:
  • Kurangnya produksi insulin oleh pankreas
  • Gangguan respons tubuh terhadap insulin
  • Adanya pengaruh hormon lain yang menghambat kinerja insulin

Apabila kondisi ini diabaikan dan kadar gula darah dibiarkan tinggi tanpa dikendalikan, diabetes bisa melahirkan berbagai komplikasi membahayakan.

Baca Juga: Ini 4 Penyakit Akibat Kehadiran Tikus di Rumah, Salah Satunya Hantavirus

Jenis-jenis diabetes melitus

Mengutip Hallo Sehat, Rabu 07 November 2023, berdasarkan tiga kondisi penyebabnya, dalam penelitian Pendahuluan Diabetes Melitus dijelaskan bahwa ada banyak jenis penyakit diabetes, yaitu:

1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun yang merusak sel-sel penghasil hormon insulin di pankreas. Akibatnya, tubuh tidak mempunyai insulin. Kurangnya produksi insulin dapat meningkatkan kadar gula darah.

Seringkali gejala diabetes terdiagnosis sejak usia dini, terutama pada masa kanak-kanak atau remaja.

2. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling umum. Penyakit ini biasanya terjadi pada orang dewasa, terutama yang berusia di atas 30 tahun.

Kondisi ini biasanya terjadi karena kemampuan memproduksi insulin terganggu atau kemampuan tubuh merespons insulin berkurang. Diabetes tipe 2 seringkali disebabkan oleh masalah gaya hidup.

3. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional merupakan jenis diabetes yang hanya terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah bagi ibu dan bayi jika tidak ditangani. Jika ditangani dengan cepat dan tepat, diabetes biasanya akan hilang sepenuhnya setelah bayi lahir.

Tanda & gejala

Apa saja tanda dan gejala diabetes melitus?

Diabetes melitus biasanya tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah lama menderita penyakit diabetes melitus karena tidak menunjukkan gejala apa pun yang perlu dikhawatirkan.

Namun gejala diabetes tipe 1 umumnya muncul lebih cepat dibandingkan gejala diabetes tipe 2 yang berangsur-angsur memburuk.

Berikut beberapa tanda dan gejala diabetes melitus yang perlu Anda ketahui:

  • Sering merasa haus atau lapar
  • Sering buang air kecil, terkadang terjadi setiap jam (poliuria)
  • Lemah, lesu, dan tidak bertenaga
  • Sering mengalami infeksi, misalnya infeksi kulit, vagina, sariawan, atau saluran kemih
  • Luka diabetes sulit sembuh
  • Pandangan kabur
  • Gatal pada kulit, terutama pada lipatan paha atau daerah vagina
  • Berat badan turun tiba-tiba

Gejala lainnya dari penyakit kencing manis yang harus Anda waspadai adalah:

  • Mulut kering
  • Gusi sering bengkak dan luka
  • Kaki sering sakit, kesemutan, dan mati rasa
  • Bercak hitam dan sisik pada kulit
  • Disfungsi seksual, seperti gangguan ereksi

Mengetahui gejala diabetes melitus lebih awal akan memudahkan Anda untuk mengendalikan penyakit gula ini dan mencegah terjadinya komplikasi diabetes yang berbahaya.

Kapan saya harus pergi ke dokter?

Banyak orang tidak menyadari dirinya menderita diabetes melitus hingga kadar gula darahnya tinggi dan menimbulkan banyak gejala yang mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala di atas atau memiliki kecurigaan tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

Penyebab

Apa saja penyebab diabetes?

Sebelum mengetahui penyebab diabetes, Anda perlu mengetahui cara tubuh memproses glukosa. Glukosa sangat penting bagi tubuh karena berfungsi sebagai sumber energi bagi sel, jaringan, dan organ, termasuk otak.

Glukosa sebenarnya berasal dari makanan yang Anda makan, sebagian akan digunakan oleh sel-sel tubuh, dan sebagian lagi akan disimpan sebagai penyimpan energi di hati (limpa). Bentuk glukosa di hati disebut glikogen.

Jika Anda belum makan, kadar gula darah Anda akan langsung turun. Untuk mencegahnya, hati memecah glikogen menjadi glukosa dan mengatur kadar gula darah.

Penyebab penyakit diabetes melitus, baik tipe 1 maupun tipe 2, belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli di American Diabetes Association menduga bahwa gula darah tinggi, penyebab banyak jenis diabetes, menyebabkan:

1. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun penyebab diabetes melitus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel pankreas yang memproduksi hormon insulin.

Hormon insulin berperan penting dalam penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh. Ketika terjadi masalah pada pankreas, produksi insulin bisa berkurang atau terhenti. Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat karena tanpa bantuan insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa dengan baik.
 
2. Resistensi insulin
 
Diabetes terjadi karena sel lemak, hati, dan otot tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan resistensi insulin.
 
Resistensi insulin sendiri membuat sel-sel tubuh tidak menerima gula darah dan mengubahnya menjadi energi. Hal ini menunjukkan bahwa gula dalam tubuh turun dan memecah glikogen kembali.
 
Pada akhirnya, gula akan terus menumpuk dan menyebabkan gula darah tinggi atau disebut dengan hiperglikemia.

Faktor risiko

Apa saja faktor risiko kondisi ini?

Faktor risiko adalah hal-hal yang membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena diabetes. Mengutip dari laman Mayo Clinic, berikut faktor-faktor yang bisa membuat Anda berisiko terkena diabetes:

  • Riwayat penyakit keluarga
  • Terkena infeksi virus tertentu
  • Adanya kerusakan sel sistem kekebalan tubuh (auto-antibodi)
  • Kekurangan vitamin D
  • Berusia di atas 45 tahun
  • Obesitas alias kegemukan
  • Malas gerak
  • Riwayat medis keluarga
  • Prediabetes
  • Memiliki riwayat penyakit PCOS
  • Pernah mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
  • Mengidap diabetes sebelum masa hamil
  • Pernah mengalami keguguran atau bayi lahir mati (stillbirth) tanpa diketahui penyebabnya
  • Obesitas sebelum kehamilan
  • Hamil di usia lebih dari 30 tahun

Diagnosis

Bagaimana dokter mendiagnosis penyakit ini?

Beberapa orang mungkin mengalami gejala kondisi ini dan harus mencari pertolongan medis. Namun, beberapa orang yang terkena mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, sehingga kondisi ini sulit didiagnosis sejak dini.

Oleh karena itu, dalam menegakkan diagnosis diabetes, dokter tidak hanya mengandalkan hasil pemeriksaan kesehatan rutin. Banyak tes yang diperlukan untuk menentukan kadar gula darah atau glukosa.

Pemeriksaan umum untuk memastikan diagnosis diabetes melitus antara lain:

  • Tes gula darah sewaktu: tes gula darah yang bisa dilakukan kapan saja.
  • Tes gula darah puasa: tes gula darah yang dilakukan setelah berpuasa selama kurang lebih 8 jam.
  • Tes gula darah oral: Anda perlu berpuasa semalaman sebelum melakukan tes ini, selanjutnya tes dilakukan 2 jam setelah Anda makan pertama. Kadar gula yang tetap tinggi setelah makan menunjukkan Anda memiliki diabetes.
  • Tes glikohemoglobin atau HbA1C: tes HbA1C yang dilakukan untuk mengetahui rata-rata nilai gula darah selama beberapa bulan terakhir. Tes ini biasanya akan dilakukan secara rutin beberapa kali dalam setahun setelah dinyatakan positif terdiagnosis diabetes.

Pengobatan

Bagaimana cara mengobati kencing manis?

Diabetes melitus merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa menjalani pola hidup sehat.

Jangan putus asa sekarang, karena penyakit ini masih bisa dikalahkan dan dikendalikan. Salah satunya dengan melakukan pengobatan diabetes. Perawatan tergantung pada jenis diabetes yang Anda derita. Berikut beberapa pilihan pengobatan diabetes:

1. Suntikan insulin

Ketika Anda menderita diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin ketika tingkat produksi insulin menurun. Oleh karena itu, dokter kerap memberikan suntikan insulin.

Berbagai jenis insulin dapat diberikan: 

  • Insulin aksi cepat: bekerja cepat untuk menurunkan gula darah.
  • Insulin aksi lambat: kebalikan dari aksi cepat, insulin ini bekerja perlahan-lahan dalam menurunkan kadar gula darah.
  • Insulin aksi intermediate: meskipun lama waktu penyuntikkan insulin jenis ini relatif panjang, insulin aksi intermediate biasanya dikombinasikan dengan aksi yang lebih cepat, sehingga mampu memaksimalkan manfaat dari penyuntikkan.

2. Obat-obatan

Penderita diabetes tidak dapat menggunakan insulin yang ada dengan baik. Tidak semua penderita diabetes memerlukan pengobatan.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin hanya memberi tahu pasien untuk melakukan perubahan gaya hidup agar tetap sehat, seperti berolahraga secara teratur dan mengikuti pola makan khusus.

Nah, bila kedua cara tersebut dirasa belum cukup, dokter akan meresepkan beberapa obat diabetes untuk membantu menurunkan kadar gula dalam darah. Beberapa obat diabetes melitus yang biasa diresepkan dokter adalah:

  • Metformin
  • Pioglitazone
  • Obat golongan sulfonilurea
  • Agonis
  • Repaglinide
  • Acarbose
  • Sitagliptin
  • Nateglinide

3. Semoga hidupmu menyenangkan

Jika Anda menderita diabetes tipe 2, pengobatan utama yang dianjurkan dokter adalah perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup ini biasanya mencakup pola makan sehat dan olahraga teratur. Pola makan yang sehat juga bisa mencakup pemilihan makanan yang rendah gula.

Pengobatan rumahan

Apa saja yang bisa saya untuk mengendalikan diabetes?

Selama menjalani pengobatan, dokter akan sering meminta Anda mengonsumsi makanan bergizi, rendah lemak dan kalori, hingga mengontrol kadar gula darah.

Begitu pula dengan berolahraga secara rutin untuk menambah berat badan.

Berikut panduan gaya hidup sehat bagi penderita diabetes melitus:

  • Mengonsumsi karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang panggang, oatmeal, biji-bijian utuh, dan makanan lain, seperti kacang-kacangan, ikan, dan daging rendah lemak.
  • Mengganti gula Anda dengan pemanis rendah kalori dan mengandung kromium untuk meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh.
  • Memperbanyak konsumsi sayur-sayuran hijau, seperti brokoli dan bayam dan buah-buahan yang bisa diolah menjadi jus tanpa gula.
  • Melakukan olahraga ringan yang cocok untuk pasien diabetes, seperti berjalan, berenang, bersepeda di dekat rumah Anda.
  • Berolahraga minimal tiga kali seminggu selama sekitar 30-45 menit atau 5-10 menit di awal untuk kemudian menambah intensitas olahraga secara bertahap.
  • Tes gula darah Anda sebelum, selama, dan sesudah olahraga. Pastikan Anda gula darah tidak lebih rendah dari 70 mg/dL.
  • Melalukan beberapa aktivitas lain agar tetap aktif bergerak, contohnya membersihkan rumah dan berkebun.
  • Rajin cek dan mencatat kadar gula darah Anda setiap hari. Kadar gula darah pasien diabetes melitus harus dipantau secara rutin, yaitu sebelum dan setelah makan serta menjelang tidur.

Pencegahan

Bagaimana cara mencegah diabetes melitus?

Diabetes tipe 1 sangat sulit dicegah karena berkaitan dengan genetika dan penyakit autoimun. Untungnya diabetes tipe 2 masih bisa dicegah.

Cara mencegah penyakit diabetes dapat dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat seperti:

1. Memiliki berat badan yang baik

Obesitas adalah salah satu penyebab utama diabetes tipe 2. Mengikuti pola makan (kebiasaan makan) rendah kalori dan lemak dianjurkan sebagai cara terbaik untuk mencegah diabetes.

2. Perbanyak makan buah dan sayur Dengan mengonsumsi sayur dan buah segar setiap hari, Anda dapat menurunkan risiko terkena diabetes.

3. Kurangi konsumsi gula

Untuk menjaga kadar gula darah tetap sehat, Anda perlu membatasi asupan gula, namun bukan berarti Anda mengurangi gula. Anda bisa mengganti gula pasir dengan pemanis rendah gula dan mengontrol asupan kalori harian.

4. Aktif berolahraga

Usahakan berolahraga minimal 30 menit sehari 3-5 kali seminggu untuk memaksimalkan pencapaian target berat badan ideal.

Selain keempat cara di atas, Anda mungkin juga bisa rutin periksa ke dokter atau melakukan cek gula darah sendiri di rumah apabila memiliki faktor-faktor yang membuat Anda berisiko. Dengan begitu, Anda bisa lebih cepat mendeteksi dan mengantisipasi kencing manis.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler