Dampak Kelelahan Fisik dan Emosional di Tempat Kerja Terhadap Gangguan Mental

- 12 Juli 2023, 13:42 WIB
Ilustrasi gambar emosional-Tes psikologi 10 pertanyaan sederhana bisa ketahui tingkat emosional dirimu.
Ilustrasi gambar emosional-Tes psikologi 10 pertanyaan sederhana bisa ketahui tingkat emosional dirimu. /Tangkap layar/pixabay.com/pixabay20

OKE FLORES.COM - Tempat kerja seringkali menjadi sumber stres dan tekanan bagi banyak individu. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional yang signifikan. Kelelahan ini, jika dibiarkan tidak terkendali, dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan menyebabkan gangguan mental yang serius.

Melansir dari PikiranRakyat.com, Rabu 12 July 2023, artikel ini akan mengeksplorasi dampak kelelahan fisik dan emosional di tempat kerja dan bagaimana hal tersebut dapat memicu gangguan mental.

Baca Juga: Mengisi Libur Sekolah dengan Berburu Buku dan Berpetualang

Kelelahan Fisik dan Emosional di Tempat Kerja:

Kelelahan fisik dan emosional di tempat kerja adalah hasil dari tuntutan pekerjaan yang berlebihan, jadwal kerja yang ketat, tekanan untuk mencapai target, dan kurangnya dukungan sosial.

Kelelahan fisik dapat ditandai dengan rasa lelah yang berkelanjutan, kelemahan otot, dan penurunan energi secara keseluruhan. Sementara itu, kelelahan emosional dapat menyebabkan perasaan keterpurukan, kehilangan minat dan motivasi dalam pekerjaan, serta meningkatkan tingkat iritabilitas dan kecemasan.

Dampak Kelelahan Fisik dan Emosional pada Kesejahteraan Mental:

Gangguan Kecemasan: Kelelahan fisik dan emosional yang berkepanjangan dapat menjadi faktor risiko untuk pengembangan gangguan kecemasan seperti gangguan kecemasan umum (GAD) atau gangguan panik. Peningkatan tekanan di tempat kerja dapat menyebabkan ketegangan yang berlebihan dan mengaktifkan respons "fight or flight" dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat memicu gejala kecemasan.

Depresi:

Kelelahan fisik dan emosional yang konstan dapat menyebabkan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, yang merupakan gejala utama depresi. Kondisi kerja yang penuh tekanan dan kelelahan dapat mempengaruhi keseimbangan kimia dalam otak dan meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi.

Stres Berkepanjangan:

Kelelahan fisik dan emosional yang berkepanjangan dapat menyebabkan stres kronis. Tingkat stres yang tinggi dapat menghambat kemampuan seseorang untuk berfungsi dengan baik di tempat kerja dan dapat mempengaruhi kehidupan pribadi mereka. Stres yang berkepanjangan juga dapat memicu gangguan tidur, gangguan makan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.

Kecelakaan dan Ketidakproduktifan: Kelelahan fisik dan emosional dapat mengurangi konsentrasi, daya ingat, dan kejelasan pikiran. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko kecelakaan di tempat kerja, baik yang berhubungan dengan keselamatan pribadi maupun keselamatan orang lain. Selain itu, kelelahan yang kronis juga dapat mengurangi produktivitas dan performa kerja seseorang.

Baca Juga: Indonesia Membuka Pintu Bagi Barang dan Jasa Khas atau Tradisional Bisa Jadi Merek Internasional

Penanganan dan Pencegahan:

Manajemen Stres: Penting bagi individu untuk mengembangkan strategi manajemen stres yang efektif, seperti latihan fisik teratur, tidur yang cukup, dan waktu luang yang berkualitas. Mengatur waktu dengan bijak dan menetapkan batasan yang sehat juga penting untuk mengurangi kelelahan fisik dan emosional.

Dukungan Sosial:

Mempertahankan hubungan sosial yang sehat di tempat kerja dapat memberikan dukungan emosional dan membantu mengurangi tingkat stres. Berbagi pengalaman dan tantangan dengan rekan kerja atau mencari bantuan dari profesional jika diperlukan, juga dapat membantu mengatasi kelelahan dan gangguan mental.

Peran Perusahaan:

Perusahaan harus mendorong budaya kerja yang sehat dan menekankan pentingnya kesejahteraan karyawan. Ini dapat meliputi kebijakan fleksibilitas kerja, program kesehatan dan kebugaran, serta menyediakan sumber daya untuk mengatasi stres dan kelelahan.


Kelelahan fisik dan emosional di tempat kerja dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan mental seseorang. Penting bagi individu dan perusahaan untuk menyadari tanda-tanda kelelahan tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasi dampak negatifnya. Dengan dukungan yang tepat dan penanganan yang tepat, kita dapat memastikan tempat kerja yang lebih sehat dan kesejahteraan mental yang lebih baik bagi semua orang.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah