WAJIB TAHU!! Kanker yang Tidak Ditangani Secara Komprehensif Dapat Menjadi Ancaman Serius Bagi Kesehatan

- 16 Oktober 2023, 12:46 WIB
Foto Ilustrasi :  Kanker Payudara./ WAJIB TAHU!! Kanker yang Tidak Ditangani Secara Komprehensif Dapat Menjadi Ancaman Serius Bagi Kesehatan
Foto Ilustrasi : Kanker Payudara./ WAJIB TAHU!! Kanker yang Tidak Ditangani Secara Komprehensif Dapat Menjadi Ancaman Serius Bagi Kesehatan /

OKE FLORES.COM - Kanker yang tidak ditangani secara komprehensif dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan seseorang. Pengobatan kanker biasanya melibatkan berbagai metode, seperti operasi, kemoterapi, radioterapi, dan terapi lainnya. Penanganan yang tepat dan sangat penting untuk mengatasi kanker dengan efektif

Pemeriksaan dini dan diagnosis yang akurat juga berperan penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menghadapi kanker, segera berkonsultasi dengan tim medis yang berkualifikasi untuk mendapatkan perawatan yang sesuai

"Hampir sepertiga hingga setengah kanker di Indonesia dapat dicegah. Apabila masyarakat mendapat pemahaman yang baik mengenai faktor risiko kanker dan perkembangan intervensi pencegahan kanker," kata Dokter Konsultan Hematologi Oncology dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ikhwan Rinaldi, Minggu, 15 Oktober 2023, dikutip dari rri.co.id, Senin, 16 Oktober 2023

Baca Juga: WAJIB TAHU!! Tingginya Angka Perkawinan Anak Bisa Disebabkan Oleh Berbagai Faktor Fultural

Banyak penelitian juga menunjukkan peningkatan tren kanker sejal dini, atau kanker yang terjadi pada usia kurang dari 50 tahun. Data GLOBOCAN 2020 memperkirakan 19,3 juta kasus kanker hampir 10 juta kematian akibat kanker. 

Peningkatan beban kanker ini mungkin disebabkan oleh peningkatan angka harapan hidup dan berbagai faktor risiko yang terkait dengan transisi gaya hidup, seperti merokok dan pola diet

Dia menyatakan bahwa penanganan kanker melibatkan berbagai masalah, mulai dari pencegahan hingga pengobatan paliatif

"Pasien sering kali terlambat dalam menerima pemeriksaan dan baru datang berobat saat stadium lanjut. Faktor pendidikan yang kurang, rendahnya pendapatan, jauhnya jarak ke tempat pelayanan kesehatan, penggunaan terapi komplementer dan alternatif, serta rendahnya cakupan deteksi dini kanker menjadi faktor besar keterlambatan layanan kesehatan yang didapat pasien," ujarnya

Keterlambatan penanganan kanker tidak hanya berdampak pada kualitas hidup pasien, tetapi juga berdampak pada biaya pelayanan kesehatan dan peningkatan biaya pilihan pengobatan untuk pasien dengan stadium lanjut kanker.

Selain itu, Ikhwan menyatakan bahwa obat-obatan yang digunakan sekarang tidak lagi termasuk kemoterapi. Sebaliknya, mereka menggunakan jenis obat baru seperti terapi target dan imunoterapi, yang membutuhkan pemeriksaan molekular khusus kedokteran yang mahal.

WHO menyarankan setiap negara untuk memiliki rencana pengendalian kanker nasional yang berfokus pada equity dan akses. Rencana ini harus mencakup hal-hal seperti pencegahan, skrining, diagnosis, pengobatan, survivorship, dan perawatan paliatif. Pusat komprehensif kanker dapat melaksanakan rekomendasi ini.

Pusat kanker komprehensif, pusat kekuatan rencana pengendalian kanker nasional, bertanggung jawab untuk mengembangkan metode inovatif untuk mencegah, menentukan, dan mengobati kanker.

“Misi utama dari pusat kanker komprehensif adalah mengurangi insidens kanker dan meningkatkan kualitas hidup. Serta tingkat kelangsungan hidup,” ucapnya. 

Baca Juga: Strategi Kesehatan Perseorangan Harus Beralih dari Pendekatan Penyembuhan ke Pendekatan Pencegahan

Ikhwan juga mengatakan bahwa perawatan kanker memiliki tiga bagian utama: penelitian, perawatan klinis, dan pendidikan. Pasien kanker membutuhkan perawatan multidisipliner dalam perawatan klinis untuk mencapai hasil terbaik.

“Perawatan multidisiplin memerlukan peran para klinisi yang tergabung dalam tim multidisiplin onkologi untuk berpartisipasi langsung dalam perawatan pasien. Tim onkologi akan mengadakan pertemuan rutin yang bisa disebut sebagai tumor board meeting untuk mendiskusikan pilihan diagnostik atau terapeutik serta penanganan terbaik untuk setiap pasien,” katanya.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah