- Mata yang terlihat tidak sejajar.
- Mata yang tidak bergerak bersamaan.
- Sering berkedip atau menyipitkan mata, terutama di bawah sinar matahari terik.
- Memiringkan kepala untuk melihat sesuatu.
- Mengalami penglihatan ganda.
Mungkin ada tanda-tanda yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran khusus tentang suatu gejala, dapatkan bantuan medis.
Penyebab mata juling pada bayi
Beberapa faktor mungkin dapat menjelaskan penyebab mata anak menjadi juling, antara lain sebagai berikut.
1. Lemahnya otot mata
Ada enam otot yang mengontrol gerakan mata. Ini adalah otot yang memungkinkan Anda melihat ke arah yang berbeda.
Jika salah satu atau lebih otot ini lemah, pergerakan mata akan terganggu dan Anda merasa tidak nyaman.
2. Gangguan pada otak
Selain kelemahan otot, strabismus pada bayi juga bisa terjadi karena adanya gangguan pada otak anak, seperti Cerebral Palsy atau Cerebral Palsy.
Bila anak mengalami kelainan otak, ia mungkin kesulitan mengendalikan gerakan matanya dengan baik.
3. Gangguan pada saraf mata
Strabismus pada bayi juga bisa terjadi jika terdapat masalah saraf pada salah satu bola matanya.
Hal ini membuat mata sulit melihat dengan jelas. Anak-anak akan lebih suka menggunakan mata mana yang dapat melihat lebih baik.
Jika kondisi ini terus berlanjut, mata yang jarang digunakan akan mengalami ambliopia atau ambliopia dan akhirnya mengalami strabismus.
4. Benturan dan guncangan yang terlalu keras
Menurut Royal Children's Hospital di Melbourne, bayi bisa mengalami mata juling jika kepalanya terkena benturan keras.
Efek ini berisiko merusak saraf yang mengontrol pergerakan mata.
Selain itu, shaken baby syndrome adalah sindrom yang disebabkan oleh menggoyangkan bayi terlalu keras dan juga dapat menyebabkan fenomena tersebut.
5. Katarak
Katarak tidak hanya terjadi pada orang lanjut usia saja, namun juga bisa terjadi pada usia dini. Katarak pada salah satu mata juga dapat menyebabkan strabismus pada bayi.
Katarak yang tidak diobati bahkan bisa menyebabkan kebutaan permanen pada anak.
6. Kelahiran prematur
Bayi prematur yang lahir di bawah 31 minggu dan berat badan kurang dari 1,25 kg lebih besar kemungkinannya mengalami cacat mata atau retinopati prematuritas (ROP).
Selain menyebabkan strabismus, ROP juga dapat menyebabkan rabun jauh, mata malas (ambliopia), ablasi retina, dan glaukoma.
7. Tumor
Tumor atau tumor di area sekitar mata dapat memberikan tekanan pada bola mata dan mempengaruhi posisinya.
Hal ini menyebabkan anak Anda juling, terutama jika ukuran tumornya besar.
8. Kanker mata
Kanker mata atau retinoblastoma merupakan penyebab mata juling pada bayi baru lahir yang perlu diwaspadai. Selain strabismus, bayi juga akan mengalami gejala leukorea (pupil berwarna putih).
Pemeriksaan kesehatan mutlak diperlukan untuk memastikan kondisi ini.
Faktor-faktor yang berisiko menyebabkan mata juling pada bayi
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Ophthalmology, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya strabismus pada bayi, di antaranya sebagai berikut.
Editor: Adrianus T. Jaya
Sumber: Hallo Sehat