Margarita Simonyan Diduga Jadi Target Pembunuhan oleh Ukraina

- 17 Juli 2023, 08:48 WIB
foto: Jurnalis Rusia, Margarita Simonyan.
foto: Jurnalis Rusia, Margarita Simonyan. /Reuters/Maxim Shemetov/

OKEFLORES.com - Margarita Simonyan adalah seorang wartawan terkemuka Rusia yang dikenal sebagai pemimpin redaksi RT (Russia Today) dan pendukung vokal perang invasi Kremlin di Ukraina.

Melansir pikiran-rakyat.com, Senin, 17 Juli 2023, Margarita Simonyan lahir pada 44 tahun yang lalu di Kota Krasnodar, Rusia. Simonyan telah membangun karier yang mencolok dan memainkan peran penting dalam dunia jurnalistik Rusia.

Pada usia yang relatif muda, Simonyan diketahui mulai berkarier sebagai jurnalis yang membuat artikel-artikel kritis dan analitis.

Baca Juga: Wabah Rabies di Sukabumi Melonjak Menjadi 73 Kasus, Program Vaksinasi Masal Akan Segera Dilaksanakan

Tulisan-tulisannya yang berpengaruh membuat ia pada tahun 2005, dipilih untuk menjadi pemimpin redaksi RT, sebuah saluran berita internasional yang didanai oleh pemerintah Rusia.

Belum lama ini, sang wartawan dilaporkan menjadi sasaran pembunuhan oleh pihak intelijen Ukraina, terkait pekerjaannya tersebut.

Awal Karier Jurnalistik

Sebelum menjadi wartawan terkemuka Rusia, dia dikenal sebagai reporter yang pernah meliput beberapa peristiwa penting di Rusia. Dia melaporkan Perang Chechnya Kedua serta banjir besar di wilayah Krasnodar.

Pada 2002, Simonyan menjadi penulis berita lokal untuk saluran televisi nasional Rusia, Rossiya. Dia meliput krisis sandera di sekolah Beslan pada tahun 2004.

Sebagai salah satu reporter pertama yang tiba di tempat kejadian, dia menyaksikan tragedi mengerikan di mana 334 orang tewas, termasuk 186 anak-anak.

Pengalaman tersebut sangat traumatis baginya, dan ia mengungkapkan bahwa itu adalah hal terburuk yang pernah dialaminya. Dia bahkan sering menangis saat mencoba menulis tentang kejadian tersebut.

Setelah itu, Simonyan pindah ke Moskow dan bergabung dengan kelompok wartawan Kremlin Rusia. Hal ini menunjukkan peran dan koneksi politiknya semakin meluas, termasuk dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Simonyan telah menjadi pendukung kuat kebijakan Vladimir Putin dan seringkali mengambil sikap yang kontroversial dalam pekerjaannya sebagai jurnalis.

Sikap kontroversi ini terlihat ketika pada 2022 dan 2023, saat ia dikenai sanksi oleh Uni Eropa, Inggris Raya, dan negara-negara lain atas peran sentralnya dalam propaganda negara sebelum dan selama invasi Rusia ke Ukraina.

Ia dikenal karena keberaniannya dalam menyampaikan pandangan dan melaporkan berita dengan gaya yang tegas.

Simonyan kerap menentang dominasi jurnalis media Barat dalam mengendalikan narasi global dan memperjuangkan keberagaman sudut pandang terkait pemberitaan.

Sebagai pemimpin redaksi, Simonyan memiliki peran penting dalam membentuk arah dan menentukan isi program-program berita.

Saluran ini telah menghasilkan berbagai konten, termasuk program wawancara dan laporan investigasi yang menarik perhatian internasional. Namun, Margarita Simonyan juga telah menjadi target kritik dan kontroversi.

Posisinya yang mendukung aksi militer Rusia di Ukraina telah menimbulkan perdebatan yang serius, terutama di kalangan pendukung Ukraina dan aktivis hak asasi manusia.

Dia dengan tegas membenarkan kebijakan Rusia dalam pertikaian Ukraina dan dianggap sebagai individu yang kontroversial dalam hal ini.

Selain menjadi seorang jurnalis terkemuka, Margarita Simonyan juga memiliki kehadiran yang kuat di media sosial.

Ia aktif di platform seperti Twitter dan sering menggunakan platform ini untuk berkomunikasi langsung dengan pengikutnya.

Dengan jutaan pengikut di berbagai platform, Simonyan telah membangun basis penggemar yang loyal.

Kehidupan pribadi Margarita Simonyan cukup tertutup, dan informasi tentang kehidupan keluarganya jarang dipublikasikan. Namun, ia terus menjadi tokoh yang menonjol dalam dunia jurnalistik dan memainkan peran penting dalam membentuk opini publik di Rusia.

Meskipun sering terkena ancaman pembunuhan terkait pekerjaannya, Simonyan terus melanjutkan kiprahnya sebagai jurnalis hingga saat ini.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah