Stafsus Tanggapi Pernyataan Anies Terkait Pemeriksaan Pajak dengan Motif Politis

20 September 2023, 12:01 WIB
Anies Baswedan /IG.aniesbaswedan/

OKE FLORES.com - Pejabat Khusus (Stafsus) Menteri Keuangan Prastowo Yustinus menanggapi pernyataan Anies Baswedan soal tudingan pemeriksaan pajak dilakukan untuk kepentingan politik. Prastowo membantah tudingan Anies.

"Kami klarifikasi, informasi yang bapak terima perlu diperjelas dan tudingan ada penggunaan alat negara untuk kepentingan politis tertentu dipastikan tidak benar," ucap Prastowo Yustinus, dilansir Pikiran-Rkayat.com Rabu, 20 September 2023.

Prastowo mengatakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam memberikan pelayanan, pendidikan, pengawasan dan pemeriksaan secara berkala berlandaskan peraturan perundang-undangan dan prosedur standar serta bekerja secara efisien dan berintegritas.

Baca Juga: Wulan Guritno Kembali Diperiksa Terkait Keterlibatannya Promosi Judi Online

Dia mengungkapkan, pemeriksaan pajak hanya akan dilakukan jika Wajib Pajak (WP) memiliki pajak lebih banyak atau terdapat data dan/atau informasi akurat yang mengindikasikan adanya risiko serius, sehingga akan dilakukan uji penerimaan.

Prastowo menambahkan, praktik terbaik yang dilakukan DJP, meski wajib pajak termasuk dalam kategori pemeriksaan, tetap menyarankan mereka untuk mengubah Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dan membayar pajak secara manual.

Oleh karena itu, Prasowo menegaskan pemeriksaan pajak tidak bisa dilakukan untuk tujuan tertentu, apalagi untuk tujuan politik.

"Kementerian Keuangan dan DJP senantiasa berkomitmen menjaga integritas dan akan menindak tegas semua pelanggaran yang dilakukan pegawai," ujarnya.

Ia mencontohkan, DJP merupakan alat negara yang sengaja digunakan untuk mengajak masyarakat bekerja sama membayar pajak.

Di sisi lain, Prastowo mendorong para politisi dan politisi menjadikan pajak sebagai topik utama wacana publik. Dengan cara ini, diharapkan akan ada kesadaran dan penerimaan yang lebih besar dari masyarakat.

Anies Baswedan sebelumnya mengatakan pengusaha besar takut mendukungnya pada Pilpres 2024.

"Dan banyak pengusaha-pengusaha yang mau membantu, sebuah catatan yang mau membantu ukurannya menengah, yang besar-besar enggak ada yang berani mendekati," kata Anies, dalam acara Mata Najwa On The Stage "3 Bacapres Bicara Gagasan" seperti disiarkan YouTube UGM.

"Semua yang besar-besar itu tidak ada yang mendekat. Yang mendekati itu tengah-tengah semua," katanya.

Anies mengatakan, ada pengusaha besar yang sebenarnya melakukan pendekatan namun langsung menerima kredit pajak. Peristiwa ini, kata Anies, terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Dan ada contoh di Jawa Barat membantu, di Jawa Tengah membantu, setelah selesai, katanya random, tapi 10 perusahaan miliknya semua diperiksa pajaknya," ucapnya.

"Apa yang terjadi? Takut orang membantu, padahal yang mereka kerjakan bukan membantu saya. Mereka membantu relawan, membantu kegiatan untuk ada event, mereka membiayai semuanya, di daerahnya masing-masing," katanya.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler