Ditemukan dalam Koper, Berikut Kronologi Hilangnya Mahasiswi Ubaya yang Dibunuh Guru Les Musiknya

- 10 Juni 2023, 09:15 WIB
Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Nathania yang tewas diduga dibunuh guru lesnya.
Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Nathania yang tewas diduga dibunuh guru lesnya. /DOK Universitas Surabaya

NTT, OKE FLORES.com - Seorang mahasiswi dari Universitas Surabaya (UBAYA) bernama Angeline Nathania (21) telah dibunuh dengan cara yang sangat kejam oleh guru les musiknya yang berinisial R (41).

Korban telah dicekik hingga meninggal dunia, lalu mayatnya dimasukkan ke dalam sebuah koper dan dibuang di hutan Raden Soerjo, Kecamatan Pacet, Mojokerto.

Dekan Fakultas Hukum di Universitas Surabaya, Dr. Yoan Nursari Simanjuntak, telah mengkonfirmasi bahwa mayat perempuan yang ditemukan di koper di hutan tersebut adalah Angeline Nathania.

Baca Juga: Resep Cokelat Chip Cookies Renyah dan Lembut

Keluarga korban juga telah membenarkan bahwa jasad yang ditemukan tersebut adalah Angeline Nathania.

"Universitas Surabaya membenarkan bahwa Angeline Nathania adalah mahasiswi Fakultas Hukum semester 6 angkatan 2020," kata Yoan Nursari di Surabaya, dikutip pada, Jumat, 9 Juni 2023.
Yoan mengungkapkan AN merupakan mahasiswi yang dikenal baik. Ia tercatat memiliki Indeks Prestasi Kumulatif 3,27.

Fakultas Hukum Ubaya melalui Lembaga Bantuan Hukum siap mendampingi keluarga korban dan menyerahkan seluruh proses hukum kepada polisi. "Semoga segenap keluarga dikuatkan atas berpulangnya Angeline Nathania," kata dia.

Keluarga AN memutuskan untuk membuat laporan orang yang hilang setelah AN tidak diketahui keberadaannya sejak Rabu, 3 Mei 2023. Keluarga korban memilih untuk melaporkannya ke Polrestabes Surabaya pada Jumat, 5 Mei 2023.

Setelah mencari selama sebulan, AN ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Menurut informasi dari Polrestabes Surabaya, jasad AN ditemukan oleh petugas Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Gajah Mungkur, pada Rabu, 7 Juni 2023.

Ana Mariani melaporkan bahwa anaknya berangkat ke kampus sendirian dengan menggunakan mobil Misubishi Xpander milik kakaknya.

Meskipun AN telah berpamitan, ia tak kunjung pulang. Pada awalnya, Ana Mariani tak merasa curiga dan mengira bahwa putrinya masih berada di kampus untuk mengerjakan tugas kuliah.

Namun setelah dua hari tak ada kabar, keluarga memutuskan untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

"Hilangnya tanggal 3 karena anak ini ndak kebiasaan enggak pamit kalau ke mana-mana. Kegiatan kuliah, pulang ya tepat waktu. 'Ma aku ada kuliah, ada ujian satu mata kuliah', perkiraan saya siang sudah pulang tapi kok enggak pulang-pulang.

Saya pikir masih ada tugas kelompok," ujar Ana Mariani kepada wartawan di Rumah Duka Adi Jasa, Surabaya.

Keluarga AN terus mencari keberadaannya dan berusaha bertanya kepada temannya yang bernama R, yang belakangan diketahui sebagai pelaku pembunuhan. Ana menanyakan keberadaan anaknya kepada R.

Namun, R mengakui terakhir bertemu AN pada November 2022.
Keluarga korban merasa curiga dengan tindakan R saat itu. Ketika ditanya mengenai keberadaan AN, R menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan.

"Katanya enggak tahu (keberadaan korban), terakhir ketemu November 2022. Dia mencurigakan karena saat ditanya gugup, badannya gerak-gerak semua. Tangan diputar-putar di baju," ujar Ana.

Komisaris Besar Polisi Pasma Royce dari Kepala Polrestabes Surabaya menyatakan bahwa tersangka pembunuhan dahulu pernah menjadi pengajar privat korban. "Pengajar privat," tutur Pasma di Markas Polrestabes Surabaya.

Baca Juga: Senang Dagangannya Dibeli Bupati Pedagang di Banjaran Bandung yang Menangis Semalaman

Pasma juga mengatakan bahwa ketika jasad korban AN ditemukan pada hari Rabu, 7 Juni, keadaannya masih utuh. "Benar, keadaannya masih utuh," ucapnya.***

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah