Panglima TNI Bela Anak Buah yang Copot Baliho Ganjar Pranowo

- 18 Juli 2023, 10:11 WIB
Baliho Ganjar Pranowo dan Erick Thohir mulai menyebar di sejumlah lokasi
Baliho Ganjar Pranowo dan Erick Thohir mulai menyebar di sejumlah lokasi /Instagram @pasukan.ngapak

OKEFLORES.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membela anak buahnya yang melakukan pengangkatan baliho Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo.

Dia pasang badan usai anggota TNI di Muara Teweh, Kalimantan Tengah, menjadi sasaran pendukung Ganjar Pranowo yang tidak setuju dengan pengangkatan baliho tersebut.

Dia menegaskan bahwa pihaknya netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Oleh karena itu, baliho bergambar Ganjar Pranowo yang terpasang di area lingkungan Kodim Muara Teweh harus diturunkan.

Baca Juga: Guruh Soekarnoputra Tak Ingin Tinggalkan Rumah Mewahnya Meski Akan Disita

Proses pengangkatan yang diklaim secara sepihak pun turut dibantah Panglima. Dia menegaskan bahwa pelepasan baliho sudah dikoordinasikan dengan pihak pemasangnya, termasuk dengan penyelenggara Pemilu, Bupati, hingga Satpol PP setempat.

"Jadi dilepas, disaksikan oleh mereka. Dicopot ini kan kesannya kayak langsung (ditarik), ini tidak," ucap Yudo Margono kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, dilansir Pikiran-Rakyat.com Selasa 18 Jui 2023

"Jadi kita tetap menggunakan aturan yang ada, karena itu dipasang izinnya awalnya tidak di situ, ternyata ada di situ. Kita sampaikan kepada yang bersangkutan bahwa dipasang di situ kan sudah jelas tentang netralitas TNI," tuturnya menambahkan.

Yudo Margono memastikan sudah menanyakan perdebatan yang sempat menjadi perbincangan di media sosial itu kepada bawahannya di Muara Teweh. Sehingga, tidak benar jika ceritanya disebutkan seolah-olah TNI menghapus paksa spanduk Ganjar Pranowo di sana.

"Jadi tidak seperti yang di running tag itu seolah-olah TNI mencopot, melepas dengan mekanisme yang ada," katanya.

"Di area itu ada markas Kodim dan juga perumahan. Penekanan saya yang dinetralitas itu ya tidak memasang gambar maupun kampanye di area TNI," ujar Yudo Margono menambahkan.

Narasi Video Viral

Sebuah rekaman berdurasi 31 detik mengenai pengangkatan baliho Ganjar Pranowo oleh personel TNI Muara Teweh menjadi viral di platform media sosial. Dalam keterangan yang disampaikan, pembuat rekaman menyatakan bahwa pengangkatan tersebut dilakukan tanpa melibatkan pihak lain oleh anggota TNI.

Demokrasi dibungkam oleh oknum Komandan TNI di Muara Teweh, Kalimantan Tengah," ucap narasi di video tersebut.

"Oknum Komandan TNI bernama Edi Purwoko memaksa baliho Ganjar Pranowo diturunkan secara sepihak. Oknum bahkan mengancam relawan 'saya pecahkan kepalanya kalau masih berani pasang'," katanya menambahkan.

Dalam video tersebut, disebutkan juga bahwa Panwaslu dipaksa hadir menyaksikan penurunan baliho tersebut. Padahal, pemasangan baliho diklaim sah-sah saja karena belum masa kampanye.

"Apa komandan anti Ganjar Pranowo? atau ada perintah untuk membela Capres lain?" ucap narasi dalam video tersebut.

Kronologi Pencopotan Baliho

Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menjelaskan bahwa penggantian banner gambar Calon Presiden Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Muara Teweh terjadi pada Sabtu 15 Juli 2023 sekitar pukul 17.45 WIB.

Kejadian dimulai sekitar pukul 9.49 WIB, Dandim 0103/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko menerima pesan WhatsApp dari Ahmad Gunadi yang merupakan anak dari Bupati Barito Utara.

Hal itu terkait dengan permohonan izin untuk memasang banner kegiatan festival musik di lahan Kodim 1013/Mtw dengan melampirkan foto lokasi yang dimaksud.

Saat Dandim melihat foto yang dikirimkan, dia baru menyadari adanya keanehan adanya banner gambar Ganjar Pranowo di baliho sebelahnya, yang juga berada di lahan Makodim 1013.

Kemudian, Dandim memerintahkan Pasilog untuk berkoordinasi dengan Satpol PP dan Panwaslu Kabupaten Barito Utara untuk mengganti banner gambar Ganjar Pranowo yang berada di lahan Makodim 1013/Mtw.

"Kapuspen TNI menegaskan bahwa menjelang Pemilu 2024, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dalam setiap pengarahan kepada Prajurit TNI selalu menekankan 'Netralitas TNI pada Pemilu 2024', di antaranya tidak memberikan fasilitas tempat/sarana dan prasarana milik TNI kepada Paslon dan Parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye," tutur Julius Widjojono di Jakarta, Minggu 16 Juli 2023.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah