Korban Perdagangan Orang Kebanyakan Terjerat Masalah Ekonomi

- 22 Juli 2023, 11:11 WIB
ilustrasi TPPO
ilustrasi TPPO /okezone/

OKEFLORES.com - Pemerintah akan mengambil berbagai langkah sinergis untuk mengusut para pelaku tindak pidana perdagangan manusia dan mengobati para korban. Kementerian Sosial fokus pada kesepakatan dengan para korban.

"Kemensos memiliki sebuah kewenangan dan tanggung jawab dalam hal penanganan proses rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial akibat tindak pidana perdagangan orang," kata Plh. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Robben Rico, dilansir Pikiran-Rakyat.com, Sabtu, 22 Juli 2023.


Dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya yang dihadiri Bareskrim Komjen Wahyu pada Kamis, 20 Juli 2023, Robben menyebut pihaknya menangani 618 korban perdagangan manusia. Pengolahan ini dilakukan oleh 37 UPT Kemensos seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kapolri Tegaskan Alat Bukti Harus Lengkap Tangani Kasus Panji Gumilang

"Total per 20 Juli 2023, sudah ada 618 korban. Kami bertugas memulangkan mereka ke rumah masing-masing bekerja sama dengan Kemenlu, namun kami tampung dulu sementara di sentra dan balai kami," tuturnya.

Berdasarkan hasil asesmen, penyebab mereka menjadi korban perdagangan orang kebanyakan karena permasalahan ekonomi. Atas alasan itu, Kemensos memberikan layanan rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial bagi para korban perdagangan orang.


"Selain melakukan pemulangan, Kemensos juga berupaya menyelesaikan beberapa permasalahan para korban. Kami selesaikan pembayaran utang mereka, kemudian melakukan proses pemberdayaan kewirausahaan karena rata-rata semuanya terjebak dalam iming-iming uang, kemudian menjual organ tubuhnya dan juga ada yang terjerat masalah utang," tuturnya.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah