Network
OKE FLORES.com - Prevalensi hepatitis B di Indonesia masih terus tinggi karena penyebaran yang terjadi dari ibu terinfeksi ke anak. Bayi yang terinfeksi virus hepatitis B dari ibunya itu, memiliki risiko 90-95 persen untuk berkembang menjadi hepatitis B kronis. Penyebaran itu pun berkontribusi sekitar 50 persen dari beban penyakit hepatitis B secara global.
Berdasarkan data Riskesdas 2013, dalam rilis Kementerian Kesehatan, prevalensi hepatitis B (HBsAg) secara umum sebesar 7,1 persen atau setara sekitar 18 juta penduduk Indonesia. Penyebaran hepatitis B dari ibu yang terinfeksi kepada anak itu merupakan salah satu penyebab tingginya prevalensi hepatitis B dan memungkinkan terjadinya hepatitis B yang kronis.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, Ina Rosalina, mengatakan, penyebaran ibu ke anak itu bisa terjadi melalui dua proses. Pertama adalah penyebaran transplasenta perinatal yang penyebarannya terjadi di dalam kandungan
Baca Juga: Chord gitar dan Lirik Lagu Januari - Glenn Fredly
"Itulah yang bisa menyebabkan bayi dalam kandungan tertular dan memiliki risiko 90-95 persen menjadi kronis," katanya di Bandung dilansir Pikiran-Rakyat.com Kamis 3 Agustus 2023.
Sementara itu, penyebaran lainnya adalah tidak dalam kandungan, yang bisa terjadi dari orang tua ke anak maupun anak ke anak. Penyebarannya terjadi melalui darah dan cairan tubuh dari orang yang sudah terinfeksi virus hepatitis B.
Infeksi virus hepatitis B bisa menjadi penyakit yang akut atau kronis. Hepatitis B akut adalah infeksi yang terjadi dalam tubuh seseorang lalu bisa sembuh karena sistem kekebalan tubuhnya sendiri.
