Mengenang Sejarah : Pemberontakan Komunitas Republik Indonesia (PKI) di Madiun 18 September 1948

- 18 September 2023, 13:48 WIB
Foto : Mengenang Sejarah : Pemberontakan Komunitas Republik Indonesia (PKI)  di Madiun 18 September 1948
Foto : Mengenang Sejarah : Pemberontakan Komunitas Republik Indonesia (PKI) di Madiun 18 September 1948 /

OKE FLORES.COM - Hari ini dalam sejarah: pemberontakan Komunitas Republik Indonesia di Madiun. Berikut ini adalah detail peristiwa yang terjadi pada 18 September 1948. Menurut sumber.belajar.kemdikbud.go.id, peristiwa ini berasal dari Revolusi Komunitas Madiun, sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Republik Indonesia dan menggantikan dasar negara.



Gerakan ini dipimpin oleh Amir Syarifuddin dan Musso, dan dimulai pada pertengahan tahun 1948 dan berpusat di Madiun, Jawa Timur. Tragedi Madiun memiliki banyak latar belakang. Pertama, jatuhnya kabinet Amir Sjarifuddin sebagai akibat dari penandatanganan Perjanjian Renville, yang berdampak negatif pada Indonesia.


Setelah meninggalkan jabatan perdana menterinya, Amir membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR). FDR kemudian bekerja sama dengan organisasi berpaham kiri lainnya, seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Barisan Tani Indonesia (BTI), dan Pemuda Sosialis Indonesia (Pesind).

Baca Juga: DKI Jakarta Ganti Nama Menjadi DKJ, Warga Wajib Cetak Ulang e-KTP

Melansir Zona Banten.com, Senin, 18 Agustus 2023, latar belakang kedua, kedekatan Amir Sjarifuddin dengan tokoh PKI, Musso, yang bercita-cita untuk menyebarkan komunisme di Indonesia. Ketiga, propaganda kekecewaan terhadap Perdana Menteri selanjutnya, yaitu Kabinet Hatta, akibat programnya untuk mengembalikkan 10.000 tentara menjadi rakyat biasa dengan alasan penghematan biaya.



Pemberontakan PKI Madiun diawali dengan melancarkan propaganda anti pemerintah dan mogok kerja oleh kaum buruh. Selain itu, pemberontakan juga dilakukan dengan menculik dan membunuh beberapa tokoh negara.

Seperti penembakan terhadap Kolonel Sutarto pada 2 Juli 1948, penculikan dan pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Timur pertama, RM. Ario Soerjo yang kebetulan sedang berkunjung ke Ngawi, lalu dicegat oleh kelompok Amir pada 10 September 1948.

Ada pula penculikan dan pembunuhan terhadap Dr. Moewardi pada 13 September 1948 yang merupakan tokoh penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Puncak pemberontakan tersebut terjadi pada 18 September 1948, di mana pemberontak berhasil menguasai Kota Madiun dan mengumumkan lahirnya Republik Soviet Indonesia.


Mereka berhasil menguasai tempat strategis, melakukan sabotase, perusakan dan pembakaran sarana dan prasarana, serta melakukan pembunuhan terhadap orang-orang yang anti PKI. Menyadari bahwa tragedi yang dilakukan oleh PKI dapat membahayakan negara, maka pemerintah melakukan beberapa cara untuk mengakhirinya.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Zona Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah