Lima Tahun Agas Andreas Pimpin Manggarai Timur, Banyak Proyek Air Minum Bersih Mangkrak

- 30 Januari 2024, 11:04 WIB
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH, M.Hum
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH, M.Hum /Prokopim Manggarai Timur

OKE FLORES.COM - Selama masa pemerintahan Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas masih banyak warga Desa yang tersebar di Kabupaten Manggarai Timur yang belum menikmati air bersih.

 

Seperti yang dialami warga kota Borong, kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa turun ke kali Wae Bobo untuk mandi dan cuci pakaian.

 

Bahkan untuk berkumur dan sikat gigi pun mereka memanfaatkan air kotor tersebut. Air kali itu yang pada musim hujan selalu keruh itu, menjadi satu-satunya pilihan warga.

Baca Juga: Kabar Gembira ! Lowongan CPNS 2024 Dibuka Besar-besaran, Honorer Dapat Jatah?

Pasalnya, air kran milik Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) milik pemerintah Manggarai Timur, sering macet.

 

Agnes Moce, salah seorang ibu mengatakan, air kran milik BLUD-SPAM Manggarai Timur yang dipasang di rumah-rumah warga, selama ini mengalir satu hingga dua kali seminggu. Fenomena itu, lanjutnya, membuat mereka terpaksa harus mandi dan cuci pakaian di Kali Wae Bobo yang kotor.

Baca Juga: Dapatkan BLT Rp2,4 Juta di BNI dan BRI, Bukan di banpresbpum.id, Cek Link Berikut....

Tak hanya itu, warga di Desa Ruan juga mengalami hal yang serupa yang dimana warga di Desa Ruan dan Pong Ruang juga masih mengkonsumsi air hujan dan air kali yang keruh untuk minum.

 

Proyek Air Minum Bersih Banyak yang Gagal

 

Pada masa pemerintahan Bupati Agas Andreas, banyak sekali proyek air minum bersih yang menggelontorkan anggaran milayaran rupiah yang mangkrak.

Baca Juga: Bimtek KPPS Pemilu 2024: Berapa Kali Dilaksanakannya? Simak Jadwal dan Materi yang Akan Diajarkan

Salah satunya mega Proyek Air Minum Bersih di Desa Rana Masak, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Flores-Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga kini tak kunjung dinikmati warga alias mubasir.

 

Padahal, miliaran uang negara telah digelontorkan untuk proyek tersebut. Dari data yang berhasil dihimpun wartawan, Pemerintah daerah Kabupaten Matim tercatat empat kali menggelontorkan anggaran untuk mega proyek yang mulai dibangun pada tahun 2018 silam tersebut.

 

Pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur menggelontorkan anggaran sebesar Rp999.819.607,41 untuk proyek bermasalah tersebut. Saat itu, proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Dian Jaya.

 

Tak hanya sampai di situ, selanjutnya pada tahun 2019 lalu, Pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Timur, kembali menggelontorkan anggaran sebesar Rp1.220.599.988,97 untuk melanjutkan proyek tersebut dan dikerjakan oleh CV. Bakti Putra Persada.

 

Masih untuk proyek yang sama, di tahun 2020 silam, pemerintah daerah Kabupaten Matim kembali mengucurkan anggaran untuk proyek ini. Anggarannya pun kian fantastis. Pemda Manggarai Timur pada tahun 2020 harus menggelontorkan anggaran sebesar Rp2.726.572.442,65 untuk melanjutkan proyek ini dan dikerjakan oleh PT. Arison Karya Sejahtera.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x