Meriah, Pembukaan Festival Golo Koe di Waterfront Marina Labuan Bajo

12 Agustus 2023, 13:17 WIB
Foto: Meriah, Pembukaan Festival Golo Koe di Waterfront Marina Labuan Bajo /

OKE FLORES.com - Pesta ini adalah kedua kalinya diadakan di Waterfront Marina Labuan Bajo, tanggal 10-15 Agustus 2023 dengan tema Ekonomi SAE (Makmur, Adil, dan Ramah Lingkungan). Pesta ini bertujuan untuk mencapai pariwisata menyeluruh di wilayah Keuskupan Ruteng dengan moto 3B yaitu ikut serta, berbudaya, dan berlanjut.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi pada acara pembukaan, Kamis, 10 Agustus 2023, menyatakan bahwa dalam festival ini terdapat tiga sudut pandang yang dipertimbangkan, yaitu spiritual, pariwisata, dan ekonomi. Sudut pandang spiritual, yaitu di mana Bunda Maria sebagai tokoh utama yang menyampaikan pesan tentang kasih sayang dan tidak membedakan antara individu satu dengan individu yang lain.

Sementara dari sudut pandang pariwisata, mewujudkan pariwisata yang melibatkan semua orang di dalamnya, yang erat hubungannya dengan isu-isu lingkungan yang ramah dan keadilan sosial. Dari sudut pandang ekonomi bahwa penyelenggaraan festival ini melibatkan 152 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Laskar Motang Rua Persim Manggarai Menang 3-0 Atas BMU Pantar Alor

“Ini menjadi hal yang sangat membanggakan bagi pemerintah dan gereja. Menjadi hal yang luar biasa dimana rakyat dihari ke hari semakin sadar perspektif rohani yakni, dimana Bunda Maria sebagai tokoh sentral yang memberi pesan cinta kasih dan tidak membedakan antara satu dengan yang lain. Sikap toleransi antar umat beragama sanagt terlihat dalam festival ini,” kata Bupati Endi, dilansir dari rri.co.id, Sabtu, 12 Agustus 2023.

Menurut Bupati Ende, kekuatan ekonomi sebenarnya ada di tangan para pelaku UMKM, sehingga partisipasi ratusan UMKM dalam festival ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Manggarai Barat.

Sementara itu Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat menyatakan, festival tahunan Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemda Mabar memprioritaskan kebersamaan wilayah Manggarai Raya. Oleh karena itu format acaranya mencakup acara budaya, menyanyi, dan menari yang melibatkan semua kelompok umat.

Baca Juga: Lantik Ribuan Personil Polisi Banjar, Kapolda Bali Janji Tertibkan Masyarakat yang Melanggar Aturan

"Festival ini sebenarnya ingin mengedepankan tentang kebersamaan yang dan di wilayah Manggarai Raya ini ", kata Uskup Siprianus.

Siprianus juga menambahkan bahwa tujuan dari ekonomi berkelanjutan dalam festival ini adalah untuk berpartisipasi atau berkontribusi terhadap pariwisata sangat berkualitas Labuan Bajo. Oleh karena itu, keuskupan mencoba mendorong paroki dan generasi muda untuk memulai menciptakan peluang kerja yang akan membuka kesempatan bagi pariwisata.

“Karena itu ekonomi berkelanjutan itu berkaitan dengan bagaimana sayur mayur, ternak kecil, dan yang cukup menarik dan dominan bagaimana petani sawah dalam perspektif ekologis, memulai menanam sawah dengan pupuk organik artinya masyarakat kota diajakkan untuk sadar akan ekologi,” ujar Uskup Siprianus.  

Festival yang berlangsung selama 5 hari ini akan di isi dengan Parade Etnik dan tarian adat budaya, konser, pentas seni Nuca Lale. Dibidang keagamaan ada kegiatan KRK, ziarah dan ibadat, prosesi akbar Maria Assumpta Nusantara dan Ekaristi Agung Maria Assumpta Nusantara, dan akan diikuti oleh 1.500 orang dari 86 Paroki.

Adapun  kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi ada pameran ekonomi kreatif dan kuliner lokal Nusantara, juga   kegiatan sosial karitatif dan ekologi serta seminar.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler