Terkait Kebutuhan Susu Bagi Anak Disabilitas, Anggota Dewan Sebut Tidak Bisa Diganti dengan Tajin!

- 10 November 2023, 09:08 WIB
Foto. Anggota Fraksi PAN M. Yusuf Aziz S.P saat memberi catatan ke kritis ke Dinsos dan Dinkes Kabupaten Kediri
Foto. Anggota Fraksi PAN M. Yusuf Aziz S.P saat memberi catatan ke kritis ke Dinsos dan Dinkes Kabupaten Kediri /

KEDIRI, OKE FLORES.COM - Persoalan susu untuk anak-anak disabilitas kembali disinggung oleh Sri Lestari Ketua Divisi (Kadiv) Disabilitas Akur dalam RDPU Gabungan bersama Komisi IV DPRD pada Senin, 6 November 2023. Meski hanya sebagai penunjang gizi, ternyata susu ini juga menjadi salah satu masalah yang urgen bagi anak-anak disabilitas dengan diagnosa gizi buruk.

Dahulu persoalan ketersediaan susu khusus ini sudah pernah disampaikan Sri Lestari saat audiensi dengan Dinsos Kabupaten Kediri pada Kamis, 14 September 2023 dan pada kesempatan itu dihadiri dari perwakilan Dinas Kesehatan, RS SLG dan Camat Pare.

Masalahnya, susu yang direkomendasikan oleh ahli gizi ini tidak tersedia di sembarang tempat dan harganya juga tidak murah. Dokter Tumbuh Kembang dan ahli gizi menyarankan kepada orang tua agar pemenuhan kebutuhan gizi ini dengan susu. Selain itu, ada juga anak yang karena kondisi kesehatannya tidak bisa makan makanan lain selain susu.

Baca Juga: Tilep Uang Sewa, Karyawan Hotel Loccal Collection di Labuan Bajo Ditetapkan Sebagai Tersangka

“Saya belum mendapatkan jawaban, soal jaminan ketersediaan susu Pak. Belom ada jawaban. Dulu, Bu Nana Kadis Dinsos bilangnya masih belum bisa jawab untuk menjamin susu supaya tidak susah carinya,” ungkap Sri Lestari.

Orang tua dari anak berkebutuhan khusus binaan Akur ini, rata-rata dari kalangan menengah ke bawah. Banyak pelaku usaha kecil yang anaknya penyandang disabilitas. Mereka berjualan dan bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Lestari menuturkan, bahwa tuntutan pemenuhan gizi dari dokter tumbuh kembang dan ahli gizi ini sangat timpang dengan kondisi ekonomi orang tua anak difabel. Di satu sisi gizi anak disabilitas harus terpenuhi, tapi di sisi lain ekonomi orang tua tidak memungkinkan menjangkau kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, sebagai perwakilan orang tua dan memiliki anak dengan kondisi Cerebral Palsy berat ingin ada campur tangan dari pemerintah. Supaya anak-anak disabilitas ini menjadi prioritas karena jumlahnya tidak lebih banyak anak-anak stunting.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah