Relawan GSP Bagi Susu Gratis di Kupang Biar Sehat

- 13 Januari 2024, 13:35 WIB
Relawan GSP Bagi Susu Gratis di Kupang Biar Sehat
Relawan GSP Bagi Susu Gratis di Kupang Biar Sehat /

KUPANG, OKE FLORES.COM - Relawan Gerakan Sekali Putaran (GSP) Nusa Tenggara Timur (NTT) temui rumah-rumah warga untuk mensosialisasikan gerakan Pilpres 2024 sekali putaran dengan membagikan ratusan susu gratis kepada anak-anak di Kecamatan Oebobo dan Kecamatan Maulafa, Kota Kupang pada, Sabtu (13/01/2024).

“Terkait bagi-bagi susu UHT kepada anak-anak alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menambah asupan gizi mereka, kami ingin anak-anak NTT lebih sehat dan gizinya terpenuhi,” demikian penjelasan Koordinator Provinsi NTT Relawan GSP Magdiel Marthinus Ndaok.

Sosialisasi Pilpres 2024 sekali putaran dan bagi-bagi ratusan susu gratis ini semata-mata untuk membantu pemerintah dalam meminimalisir penggunaan anggaran negara secara berlebihan di Pilpres 2024.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Camat Kotabaru Perbaiki Jalan Trans Utara yang Rusak

Gerakan mensosialisasikan Pilpres 2024 sekali putaran ini juga sebagai bentuk usaha dari para relawan GSP agar gerakan ini dikenal luas oleh masyarakat NTT, dan gerakan ini bisa membantu mewujudkan Pilpres 2024 yang lebih hemat waktu, hemat biaya, dan lebih damai.

“Jadi, melalui kegiatan ini kami ingin edukasi, sosialisasi, pemberian informasi secara lengkap tentang manfaat atau keuntungan pilpres sekali putaran yang dimenangkan oleh Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ucapnya.

"Gerakan ini juga sekaligus mendukung program makan siang dan susu gratis yang dicanangkan oleh Prabowo - Gibran," tambahnya.

Dikatakan Marthinus Ndaok, para relawan GSP ingin mengajak masyarakat NTT lebih rasional dan berfikir lebih panjang ke depan tentang Pilpres 2024 ini, dan masyarakat tidak berfokus hanya pada dukungan yang fanatik, tetapi juga pada dukungan yang sifatnya nyata.

“Kami harus menyampaikan kepada masyarakat bahwa pilpres putaran kedua akan sangat melelahkan, memakan waktu, memakan biaya yang fantastis mencapai 27 triliun dan memungkinkan terjadinya perang saudara yang tentunya tidak diinginkan oleh banyak pihak,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah