Data yang diperoleh dari acara tersebut menunjukkan bahwa terdapat tiga kabupaten di NTT yang menjadi fokus utama penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Meskipun terjadi penurunan sebesar 8,06 ribu orang dibandingkan dengan September 2022, namun terdapat kenaikan sebanyak 9,49 ribu orang dibandingkan dengan Maret 2022.
Kabupaten dengan jumlah penduduk miskin tertinggi adalah TTS (119,51 ribu), Sumba Barat Daya (101,40 ribu), dan Kabupaten Kupang (90,23 ribu).
Baca Juga: Mendagri Ingatkan Pemda Lakukan Intervensi Kebijakan untuk Kendalikan Inflasi
Sementara itu, Kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terendah adalah Nagekeo (18,57 ribu), Ngada (20,57 ribu), dan Sumba Tengah (24,24 ribu).
Disparitas ini mencerminkan perbedaan kondisi ekonomi antar wilayah di NTT.
Angka kemiskinan diukur melalui perhitungan pengeluaran penduduk di bawah Garis Kemiskinan (GK) sebesar Rp507.203/kapita/bulan (Maret 2023).
Dari jumlah tersebut, Garis Kemiskinan Makanan (GKM) menyumbang sebesar Rp389.518 (76,80 persen), sementara Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) sebesar Rp117.685 (23,20 persen).
Baca Juga: Teranyar! Ini 3 Kabupaten Termiskin di NTT, Ada Berapa dari Pulau Flores?