Selain itu, dirinya sangat menyayangi realita demokrasi di NTT, dalam konteks ini pelaksanaan pilkada.
Menurutnya, uang menjadi tolak ukur agar seseorang bisa menjadi pemimpin di NTT.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Cumi Goreng Tepung Anti Gagal: Kelezatan Ala Restoran Seafood di Rumah
"Sekarang ini nggak ada duit, nggak ada suara. Di NTT, pencuri, setan bisa jadi pemimpin asal ada uang. Yang kita butuhkan saat pilkada atau pemilu bukan memilih orang baik, bukan mencegah orang jelek berkuasa, tetapi memilih orang yang selalu berbuat baik. Orang yang berbuat baik untuk rakyat bisa juga pencuri, penjahat, tapi dia selalu berbuat baik," bebernya.
Secara gamblang, ia menyebutkan bahwa pilgub butuh dana yang tidak sedikit. “No money no vote,” ujarnya.
Sekadar informasi, BKH merupakan alumnus SMP Tubi Ruteng Flores, yang lulus pada tahun 1977.
Ia menamatkan pendidikan SMA di Seminari Kisol pada tahun 1982.***