Tak Hanya Pasok ke Labuan Bajo, Desa di NTT Ini Pasok Cabe ke Bali dan NTB

- 25 Maret 2024, 19:49 WIB
Potret kebun cabe di Desa Golo Pua, NTT
Potret kebun cabe di Desa Golo Pua, NTT /Garda ntt/

OKE FLORES.COM - Sejak 12 Desember 2023 hingga 22 Maret 2024, Desa Golo Pua, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT, menyuplai cabe ke Labuan Bajo.

Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu supplier cabe di Labuan Bajo, Sony Warung.

Dikatakannya, sejauh ini Desa Golo Poa telah memasok dua ton cabe.

Baca Juga: Bubur Candil Ubi: Lezatnya Paduan Manis dan Gurih Cocok Menu Takjil

"Total sudah 2 ton yang saya terima dari Golo Pua," ujarnya.

Menurutnya, kualitas cabe dari Desa Golo Pua tidak perlu diragukan.

Ada beberapa ciri yang membedakannya dari jenis cabe yang lain, seperti memiliki rasa yang sangat pedas, warna merahnya berminyak, tidak mudah rusak, dan mampu bertahan lebih dari satu minggu.

Lebih lanjut, ia mengatakan, selain memasarkannya ke Labuan Bajo, ia juga memasarkan cabe dari Desa Golo Pua ke wilayah Bali dan NTB.

Baca Juga: Bubur Candil Ubi: Lezatnya Paduan Manis dan Gurih Cocok Menu Takjil

Semua konsumen yang pernah menerima cabe ini mengaku puas dan bahkan meminta untuk terus bekerja sama.

Sony juga menyentil animo usaha hortikultura masyarakat Desa Golo Pua yang sangat tinggi.

Polanya terorganisir, berkat kerja sama yang terukur antara pemerintah desa, para petani, dan Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) Manggarai Barat.

"Kepala Desa Golo Pua sangat antusias sekali dalam mendampingi dan juga mengarahkan para petani untuk tetap semangat dalam mengembangkan usaha Hortikultura ini. Saya taunya waktu ngobrol dengan para petani saat antar cabe panenan mereka. Sehingga bagi saya Desa Golo Pua ini menjadi satu-satunya desa di Manggarai Barat saat ini yang sangat luar biasa dalam hal pemberdayaan masyarakat desa untuk lebih produktif," tuturnya.

Baca Juga: Bagi Aries dan Scorpio, Ramalan Zodiak Keuangan Senin, 25 Maret 2024: Janjikan Peluang Investasi

Diakui Soni, dalam dunia pertanian yang terus berubah, Desa Golo Pua memberikan contoh yang inspiratif tentang pertanian berkelanjutan dan dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Melalui inovasi, kerjasama, dan kesungguhan, para petani di Desa Golo Pua telah membuktikan bahwa pertanian yang berkelanjutan bukan hanya impian, tetapi juga kenyataan yang dapat dicapai.

Sementara itu, Kepala Desa Golo Pua, Yohanes Krisos Tomus Ben Suhardi, kepada media ini mengaku, kegiatan ini bermula dari kerjasama pemerintah desa dan Yayasan Gugan Nurani Indonesia Manggarai Barat Community Development Project (CDP), juga Kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani di desa itu.

Dengan memanfaatkan lahan sawah tadah hujan dengan luasan hampir mencapai 2 hektar, lokasi tersebut kini menjadi sumber utama produksi hortikultura di wilayah ini.

Dikatakannya, proses sosialisasi dimulai pada bulan Mei tahun 2023, dilanjutkan dengan persiapan lahan selama 3 bulan. Setelahnya, instalasi jaringan Irigasi Tetes mulai dilakukan pada bulan Juli awal, dan proses persemaian serta penanaman mulai dilakukan pada akhir Juli 2023.

Baca Juga: Bubur Candil Ubi: Lezatnya Paduan Manis dan Gurih Cocok Menu Takjil

Beberapa jenis sayuran, dikembangkan pada lahan itu, mulai dari Cabe, Buncis, Wortel, Kacang Panjang dan Terung. Untuk mendukung ketersediaan pupuk organic dilakukan pelatihan pembuatan pupuk bokasi yang hasilnya bisa diaplikasikan di lahan yang tersebut.

"Ternyata, kerjasama ini telah membawa dampak positif yang signifikan dalam upaya meningkatkan produksi pertanian hortikultura di desa kami," ucap Kades yang akrab disapa Kristo ini.

Kades Kristo menjelaskan, lahan pertanian ini, dikelola menggunakan Sistem Irigasi Tetes dan berbahan pupuk organik. Pola ini telah berhasil mengubah lanskap pertanian lokal.

Lanjutnya, penggunaan Sistem Irigasi Tetes dan penggunaan bahan pupuk organik adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan pertanian di Desa Golo Pua. Sistem ini, memungkinkan penggunaan air yang efisien, mengurangi kehilangan air dan memastikan bahwa tanaman mendapatkan pasokan air yang tepat. Hal ini juga membantu meningkatkan hasil panen dan kualitas cabe yang dihasilkan.

Selain itu, penggunaan bahan pupuk organik membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanah, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi risiko pencemaran lingkungan.

Dukungan dari Yayasan Gugah Nurani Indonesia, baik dalam bentuk pendanaan maupun pengetahuan teknis, telah memungkinkan para petani untuk mengadopsi praktik-praktik pertanian modern yang lebih berkelanjutan.

Program-program pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan ini telah membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani dalam mengelola lahan secara efektif.

"Sampai dengan akhri Maret 2024 ini total produksi untuk semua jenis sayuran yang ditanam sudah mencapai 4 ton dengan jumlah produksi Cabe mencapai 2 ton lebih. Dan ini sudah tentu berdampak baik pada peningkatan pendapatan para petani di kami," ucapnya.

Pernyataan Kades Kristo ini, diamini pula oleh Gregorius Bala dan Antonia Linut. Dikatakan, pola pertanian yang sementara ini dikembangkan, telah mendatangkan hasil yang cukup signifikan.

"Kalau dibandingkan dengan produksi sawah tadah hujan di lahan yang sama, pendapatan usaha hortikultura ini bisa 5 kali lipat dari pendapatan sebelumnya," kata Gregorius yang diamini Antonia Linut.

Baca Juga: Maju di Pilgub NTT atau Gabung kabinet Prabowo-Gibran, Melki Lena: Perlu Konsultasi ke Ketua DPP Golkar

Saat ini, proses produksi masih tetap berjalan. Karena itu, kata mereka, para petani sudah mulai memiliki komitmen yang kuat untuk tetap fokus dalam pengembangan hortikultura di Desa Golo Pua.

Dengan semua upaya ini, Desa Golo Pua telah berhasil meningkatkan produksi hortikultura khususnya cabe secara signifikan. Cabe dari desa itu diakuinya, menjadi pilihan utama bagi masyarakat lokal di Desa Golo Pua dan Labuan Bajo.

"Saya kira, keberhasilan ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan bagi para petani, tetapi juga memberikan dampak positif secara ekonomi dan sosial bagi seluruh komunitas," pungkasnya.***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah