OKE FLORES.com - Mempertahankan bisnis keluarga tidak selalu mudah. Tantangan baru harus diatasi. Khususnya di bidang kuliner, menjaga cita rasa dan terus berinovasi agar perusahaan terus berkembang jelas membutuhkan kerja keras, bukan hal mudah.
Melansir Fimela.com Rabu 23 Agustus 2023, kali ini Fimela memberikan beberapa tips dan inspirasi sukses menjalankan bisnis makanan rumahan dari kisah para pengusaha yang ditemui dalam acara solo lokal GoFood Culinary Adventure Champion yang digelar sejak 5 Maret 10 hingga 13 Agustus 2023 di kawasan Pura Mangkunegaran. Ada Yudit (Dawet Yu Dermi), Pahlawan Novianto (Soto Seger Hj. Fatimah), Sulistyono (Leker Gajahan M. Fathoni Jr.) dan Serra Argo Rianda (Selat Viens). Untuk informasi lebih lanjut, lihat deskripsi di bawah ini.
1. Perlu Tekad Kuat untuk Terus Belajar
"Yang utama itu konsistensi," ujar Hero ketika ditanya soal caranya dalam meneruskan usaha bisnis keluarga, Soto Seger Hj. Fatimah. Mengingat banyak bisnis baru yang akan terus bermunculan, maka baginya penting untuk memiliki tekad yang kuat juga dan mau terus belajar dalam mengembangkan usaha keluarga.
Baca Juga: KPK Memperpanjang Masa Penahanan Tiga Tersangka Pemberi Suap ke Kabasarnas Henri Alfiandi
"Awal mulanya aku sempat bekerja di bidang otomotif," Hero menceritakan bahwa awalnya dia tidak langsung terjun untuk meneruskan usaha keluarga. Melainkan bekerja di bidang lain, sampai kemudian ketika dia melihat kondisi ibu serta ada adik-adik yang masih harus bersekolah, dia pun memutuskan untuk meneruskan usaha Soto Seger Hj. Fatimah.'
Mempertahankan bisnis keluarga memang tidak mudah, namun dengan tekad yang kuat, niat baik dan kemauan untuk terus belajar, menjalankan bisnis makanan keluarga bisa menjadi lebih mudah.
“Awalnya ada kendala, karena berbeda dengan passion saya”, Anh Hung tak memungkiri awalnya banyak kesulitan yang ia hadapi, namun dengan tekad yang tinggi ia membuktikan mampu mengembangkan usahanya.Keluarga ini berdiri pada tahun 1998. Rumah makan legendaris yang dikelolanya dulu bernama Soto Seger Mbok Giyem Boyolali dan berganti nama menjadi Soto Seger Hj. Fatima pada tahun 2016.
2. Mempertahankan Resep Menjadi Kunci Utama
Yudit yang meneruskan usaha bisnis keluarga, Dawet Yu Dermi juga punya ceritanya sendiri soal meneruskan kuliner yang sudah ada sejak 30 tahun lalu. "Mbah Buyut dulu, kalau saya diceritani sama ibu, itu pertamanya karena dulu dawet cuma cendol sama gula aren. Mbah lalu nyoba-nyoba pakai gula putih sama dikasih jenang, oh ternyata masuk dan enak, lalu dijual dan laku," jelas Yudit.
Sejak Pasar Gedhe berdiri, Dawet Yu Dermi sudah ada. Yudit yang menggugat perusahaan tersebut berusaha menjaga resep dengan bahan-bahan berkualitas. Sama seperti cara membuat kuah santan, gunakan kelapa segar yang diperas langsung, bukan santan instan.
Agar bisnis makanan keluarga dapat bertahan dan terus berkembang, penting untuk menjaga resep dengan bahan-bahan yang berkualitas. Jadi pelanggan lama tetap setia dan pelanggan baru terus berdatangan.
3. Saat Ada Masalah, Penting untuk Fokus Mencari Solusi
Masa pandemi menjadi masa yang sulit bagi dunia usaha dan pemilik usaha. Tak terkecuali bagi mereka yang menggeluti bisnis kuliner. Namun masa-masa sulit ini bukanlah halangan untuk bertahan hidup.
Serra Argo Rianda yang saat ini menjalankan bisnis Kuliner Selat Viens punya cara tersendiri dalam menghadapi situasi sulit ini. “Tidak peduli apa yang terjadi dalam hidup saya, saya tidak ingin fokus pada masalah tetapi pada solusinya,” kata Serra ketika ditanya bagaimana cara bertahan dari pandemi COVID-19. Saat pelanggan menyusut, Serra berhasil mempertahankan bisnisnya dengan membuat komunitas TikTok. Ini tidak secara langsung menghasilkan keuntungan, tetapi partisipasi dan perluasan pasar.
Karena menjalankan bisnis keluarga pasti akan menghadapi masalah dan tantangan baru, penting bagi penerus bisnis keluarga untuk memiliki mentalitas agar dapat fokus mencari solusi dan hasil yang baik.