OKE FLORES.com - Penuaan adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Namun, seiring bertambahnya usia, risiko mengalami gangguan kesehatan tertentu, termasuk demensia, juga semakin meningkat.
Demensia adalah kondisi neurologis yang mempengaruhi fungsi kognitif, seperti ingatan, pikiran, dan kemampuan untuk berpikir secara jelas.
Salah satu bentuk demensia yang paling umum adalah penyakit Alzheimer.
Baca Juga: Berikut Manfaat Telur Puyuh Bagi Kesehatan
Melansir dari sumba.pikiran-rakyat.com Rabu, 30 Agustus 2023, Meskipun demensia seringkali dianggap sebagai konsekuensi tak terelakkan dari penuaan, penelitian baru menunjukkan bahwa belajar di usia tua bisa menjadi kunci untuk membantu mencegah atau setidaknya memperlambat perkembangan demensia.
Proses Belajar dan Kaitannya dengan Otak
Belajar melibatkan kerja otak yang kompleks. Ketika seseorang belajar, terjadi perubahan dalam jaringan saraf di otak yang disebut sinaps. Sinaps adalah jalur komunikasi di antara sel-sel saraf, yang memungkinkan informasi untuk diproses dan disimpan. Proses ini memicu pelepasan zat kimia otak yang disebut neurotransmitter, yang menghubungkan sel-sel saraf dan memperkuat konektivitas di antara mereka.
Ketika kita menua, jaringan saraf kita mengalami perubahan alami. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa belajar dan aktivitas intelektual yang terus menerus dapat membantu memelihara kesehatan otak. Aktivitas-aktivitas seperti membaca, menulis, memecahkan teka-teki, atau bahkan mengikuti kursus baru dapat membantu menjaga sinaps tetap aktif dan melindungi otak dari kerusakan yang terkait dengan demensia.
Manfaat Belajar di Usia Tua untuk Mencegah Demensia
-
Merangsang Otak: Aktivitas belajar dan intelektual merangsang otak, mempertahankan jalur komunikasi antar sel-sel saraf, dan membantu mencegah penurunan fungsi kognitif.
-
Membentuk Cadangan Kognitif: Konsep cadangan kognitif mengacu pada kemampuan otak untuk tetap berfungsi walaupun terjadi kerusakan fisik. Semakin banyak cadangan kognitif yang dimiliki seseorang, semakin lambat kemungkinan perkembangan demensia. Belajar di usia tua membantu membangun cadangan ini.
-
Meningkatkan Konektivitas Otak: Aktivitas intelektual membantu mempertahankan atau meningkatkan konektivitas otak. Ini memiliki dampak positif pada berbagai fungsi otak, termasuk memori, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.
-
Menjaga Keterlibatan Sosial: Belajar sering kali melibatkan interaksi dengan orang lain, baik secara langsung maupun melalui forum online. Ini membantu menjaga keterlibatan sosial yang juga memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan otak.
Cara Meningkatkan Aktivitas Belajar di Usia Tua
-
Ambil Kursus atau Pelatihan: Banyak lembaga dan platform daring menawarkan kursus-kursus yang sesuai dengan berbagai minat. Memilih kursus baru dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk terus belajar.
-
Baca dan Menulis: Membaca buku, artikel, atau menulis jurnal pribadi adalah cara efektif untuk merangsang otak dan mengasah kemampuan berpikir.
-
Pecahkan Teka-Teki dan Mainkan Game Teka-Teki: Teka-teki dan game yang melibatkan pemecahan masalah memerlukan kerja otak yang intensif dan dapat membantu menjaga kecerdasan.
-
Bermain Musik: Belajar bermain alat musik atau mempelajari teori musik dapat merangsang berbagai bagian otak yang berkontribusi pada kemampuan kognitif.
Belajar di usia tua memiliki manfaat besar dalam mencegah atau memperlambat perkembangan demensia. Aktivitas belajar dan intelektual merangsang otak, membangun cadangan kognitif, dan menjaga konektivitas otak yang penting. Dengan terus menjaga pikiran tetap aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran sepanjang hayat, kita dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap risiko demensia dan memastikan bahwa kita tetap menjalani kehidupan yang bermakna dalam segala fase***.