Network
OKE FLORES.com - Dr. Naomi Esthernita, ketua Satgas ASI IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), menjelaskan berbagai alasan mengapa ibu mungkin berhenti menyusui anaknya. Faktor yang paling umum ditemukan adalah dukungan keluarga, kurangnya dukungan dari tenaga medis, dan kembali bekerja.
"Dari data, banyak sekali penyebab ibu berhenti menyusui karena kurangnya dukungan keluarga, kemudian kurangnya dukungan tenaga medis. Lalu juga kembalinya bekerja," kata Naomi dalam Seminar Media IDAI dalam rangka WBW 2023, Senin 7 Agustus 2023,. "Itu (penyebab kembali bekerja), merupakan poin yang akan kita bahas sesuai dengan tema pekan menyusui sedunia tahun ini," katanya menambahkan, dilansir dari rri.co.id, Selasa 8 Agustus 2023.
Naomi mengatakan bahwa karena kembali bekerja, sekitar 45 persen wanita pekerja berhenti menyusui. Menurutnya, jika tidak ada dukungan untuk menyusui di tempat kerja, dia mungkin memutuskan untuk berhenti atau tidak menyusui lagi.
Baca Juga: Berikut Ini Dampak Negatif Mengonsumsi MSG Bagi Kesehatan, Salah Satunya Dampak Buruk Bagi Otak
"Ibu-ibu yang seharusnya dia bisa menyusui lebih lama tapi dia jadi berhenti lebih awal. Dia harus masuk kerja dan tidak ada dukungan di tempat kerja." kata Naomi.
Naomi menjelaskan, salah satu tantangannya adalah tempat kerja itu sendiri. Dimana, menurutnya, sampai saat ini hanya sedikit negara yang memiliki fasilitas menyusui di tempat kerja.
"Ternyata tantangan di tempat kerja itu menjadi alasan umum para perempuan ini tidak pernah menyusui atau berhenti menyusui. Sejauh ini hanya 42 negara yang mewajibkan tempat kerja memiliki fasilitas menyusui," ujar Naomi.
