Mengenal Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

- 24 Oktober 2023, 15:56 WIB
Foto: Mengenal Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
Foto: Mengenal Penyakit Jantung Bawaan pada Anak /Shutterstock

 

OKE FLORES.COM - Cacat jantung bawaan pada anak dapat mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah dan mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini dapat menghambat tumbuh kembang anak bahkan menyebabkan kematian.

Apa itu kardiomegali pada anak?

Penyakit jantung membesar adalah suatu kondisi di mana ukuran jantung lebih besar dari ukuran normal. Kondisi ini juga bisa menyebabkan jantung menebal dan membesar akibat pembengkakan.
 
 
Kardiomegali bukanlah penyakit melainkan gejala kelainan atau kondisi jantung lain yang menyebabkan otot jantung bekerja lebih keras. Contohnya termasuk kardiomiopati, gangguan katup jantung, atau tekanan darah tinggi.

Pembesaran jantung juga bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung penyebabnya.

 Mengutip Hallo Sehat, Selasa 24 Oktober 2023, jika kondisi yang mendasarinya tidak diobati, pembesaran jantung dapat menjadi masalah serius karena pembesaran jantung tidak dapat berfungsi dengan baik.

Gejala kardiomegali pada anak

Gejala karditis pada anak bisa berbeda-beda tergantung usia anak, penyebab pembesaran jantung, dan tingkat keparahan penyakit jantung.
 
 
Namun, pembesaran jantung seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas.
Beberapa gejala yang mungkin muncul pada anak penderita kardiomiopati antara lain:
  • Sesak napas.
  • Keluhan kelelahan.
  • Pembengkakan.
  • Nyeri dada.
  • Batuk dan pilek.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Berat badan turun atau pertumbuhan terhambat.
  • Pingsan atau pusing.
  • Perubahan warna kulit menjadi pucat atau kebiruan (sianosis), terutama pada bibir dan ujung jari.

Penyebab kardiomegali pada anak

Pembengkakan jantung pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan gangguan kesehatan, seperti berikut ini.

  • Penyakit jantung bawaan, termasuk cacat septum atrium atau ventrikel, stenosis aorta, dan tetralogi Fallot.
  • Infeksi jantung, seperti endokarditis.
  • Kerusakan jantung akibat infeksi virus, seperti virus enterovirus dan sitomegalovirus (CMV).
  • Miokarditis.
  • Gagal jantung kongestif.
  • Kardiomiopati.
  • Anemia berat.
  • Ketidakseimbangan elektrolit, seperti kadar kalium yang rendah (hipokalemia).
  • Faktor genetik yang diturunkan dari anggota keluarga.

Diagnosis pembengkakan jantung pada anak

Untuk mendiagnosis pembengkakan jantung pada anak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi mendengarkan suara jantung dan paru-paru dengan stetoskop.
 
Dokter Anda akan mencari tanda-tanda seperti irama jantung tidak normal, murmur jantung, atau gejala pembesaran jantung lainnya.
 
Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk gejala yang dialami, kemungkinan faktor risiko, dan riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
 
Untuk memastikan diagnosis, akan dilakukan serangkaian pemeriksaan oleh dokter, antara lain sebagai berikut.
  1. Tes darah. Tes darah dapat memberikan informasi tentang kadar elektrolit, fungsi ginjal, fungsi tiroid, dan tanda-tanda peradangan yang mungkin berkontribusi terhadap kardiomiopati.
  2. Elektrokardiogram (EKG). Ini adalah tes yang mencatat aktivitas listrik jantung dan dapat membantu mendeteksi aritmia atau aritmia pada anak dan tanda-tanda stres pada jantung.
  3. Gambar jantung. Berbagai jenis pencitraan jantung, seperti rontgen dada (rontgen), ekokardiogram (ekokardiogram), atau MRI jantung, dapat digunakan untuk melihat ukuran dan fungsi jantung. Pencitraan ini dapat memastikan diagnosis pembesaran jantung dan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penyebabnya.
  4. Tes fungsi jantung. Tes stres jantung atau stress test dapat membantu dalam menilai kinerja jantung selama aktivitas fisik. Tes ini juga dapat membantu mengetahui penyebab pembengkakan jantung pada anak.
  5. Biopsi jantung. Dalam beberapa kasus, jika penyebab kardiomiopati tidak diketahui secara pasti dan diperlukan diagnosis yang lebih rinci, dokter mungkin akan melakukan biopsi jantung. Namun, prosedur ini jarang dilakukan dan hanya boleh dipertimbangkan jika tindakan lain tidak memberikan jawaban yang memuaskan.

Pengobatan pembengkakan jantung pada anak

Pemulihan dari kardiomiopati bergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Bila penyebab jantung bengkak pada anak memang bisa disembuhkan, maka kondisinya juga bisa diobati.
 
Bayi dan anak kecil dengan pembesaran jantung memerlukan perawatan khusus.
Perawatan yang lebih cepat dan akurat akan mengatasi kondisi ini.
 
Pengobatan penyakit jantung membesar pada anak seringkali memerlukan peran yang kuat dari tim medis termasuk dokter anak, ahli jantung anak, dan dokter spesialis lainnya dalam menentukan pengobatan yang tepat.
 
Berikut adalah pengobatan-pengobatan yang diterapkan pada anak yang mengalami kardiomegali.
 
1. Obat-obatan
 
Ada berbagai macam obat yang digunakan untuk mengatasi pembengkakan jantung pada bayi dan anak kecil, seperti diuretik yang mengurangi aliran darah.
 
Hal ini membantu jantung tidak harus menanggung terlalu banyak beban dan memompa darah lebih baik.
 
Selain itu, obat-obatan seperti digitalis dapat membantu jantung bayi Anda berdetak lebih lambat namun mempersulit pemompaan darah.
 
Sementara itu, anak dengan kondisi ini juga diberikan obat antiaritmia untuk mengontrol tekanan darah. Kedua obat tersebut mampu mencegah gagal jantung pada anak.
 
2. Operasi
 
Meski usianya masih sangat muda, anak dengan pembesaran jantung terkadang memerlukan operasi terbuka.
 
Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki pembuluh darah abnormal pada anak.
Anak tersebut mungkin juga disarankan untuk menjalani operasi bypass jantung.
 
Dalam kondisi parah, bayi atau anak kecil mungkin memerlukan transplantasi jantung.
 
Selain transplantasi jantung, anak-anak dengan jantung sebesar ini akan dipasangi jantung buatan untuk membantu memompa darah.
 
3. Dukungan zat gizi
 
Nutrisi tidak kalah pentingnya dalam pengobatan karditis pada anak. Karena sakit, bayi baru lahir membutuhkan lebih banyak energi agar jantungnya tidak bekerja terlalu keras.
 
Jika nutrisi tidak terpenuhi sepenuhnya, bayi akan mudah lelah karena energi yang tersedia tidak cukup untuk menunjang aktivitas jantung.
 
Biasanya, anak dengan kondisi ini akan mendapat dukungan makan melalui selang nasogastrik, yaitu selang yang dimasukkan melalui hidung dan dihubungkan langsung ke lambung.
 
Dari selang ini bayi Anda akan diberi makanan cair berkalori tinggi.
 
Dalam banyak kasus, pembengkakan jantung pada anak dapat diatasi atau dikendalikan dengan pengobatan yang tepat. Oleh karena itu diagnosis dan pengobatan dini sangat penting.
 
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat.***
 
 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x