Cairan yang terbuat dari nikotin yang diekstrak dari tembakau kemudian dicampur dengan bahan dasar seperti propilen glikol.
Seringkali, minyak esensial juga menambahkan rasa, warna, dan bahan kimia lainnya.
Vape atau rokok elektronik masih mengandung nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya. Nikotin merupakan zat yang dapat membuat ketagihan.
Selain itu, perasa vape mengandung karsinogen dan bahan kimia beracun, seperti formaldehida dan asetaldehida.
Vape juga mengandung logam beracun dalam bentuk nanopartikel karena mekanisme penguapannya. Pada dasarnya, sebagian besar rokok elektrik mengandung nikotin.
Faktanya, beberapa produk rokok elektrik yang diklaim bebas nikotin ternyata mengandung nikotin.
Baca Juga: Viral Nugget Cabe Garam, Praktis untuk Lauk Makan Siang
Pengujian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menunjukkan bahwa kartrid berlabel bebas nikotin sebenarnya mengandung nikotin.
Selain itu, penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2014 menemukan bahwa jumlah nikotin yang tertera pada kemasan cairan isi ulang vape terkadang berbeda dengan jumlah nikotin yang terkandung.
Jadi hati-hati bagi anda yang suka merokok rokok elektrik atau bagi anda yang baru mencobanya. Sebaiknya perhatikan dan teliti label pada kemasan e-liquid yang menyatakan tidak mengandung nikotin.
Ingatlah bahwa semakin banyak nikotin yang terkandung dalam rokok elektrik Anda, semakin besar kemungkinan Anda menjadi kecanduan.