3 Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala, Jangan Sampai Keliru

- 13 November 2023, 14:54 WIB
Foto: 3 Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala, Jangan Sampai Keliru
Foto: 3 Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala, Jangan Sampai Keliru /

OKE FLORES.COM - Perbedaan antara pusing dan sakit kepala harus lebih diperhatikan, karena banyak orang mengira keduanya adalah hal yang sama. Sebenarnya pusing dan sakit kepala sangatlah berbeda jika dilihat lebih dekat. Meski keduanya termasuk sakit kepala yang paling umum.

Pusing merupakan suatu kondisi yang menggambarkan perasaan kehilangan keseimbangan. Sedangkan sakit kepala adalah nyeri di sebagian atau seluruh area kepala. Rasa sakitnya bisa terasa tajam, seperti tertekan benda berat atau diikat.

Perbedaan antara pusing dan sakit kepala tentu harus dicari tahu agar bisa menemukan pengobatan yang tepat. Penanganan pusing atau sakit kepala yang tidak tepat tentu dapat menyebabkan masalah tidak cepat membaik bahkan semakin parah.

Baca Juga: 10 Ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Perlu Diwaspadai

Perbedaan kepala pusing dan sakit kepala

Pusing dan sakit kepala adalah gejala paling umum yang berhubungan dengan sistem saraf. Keduanya terjadi di kepala dan seringkali mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.

Faktanya, keduanya bisa terjadi bersamaan sehingga semakin sulit membedakan kedua kondisi tersebut.

Namun, ada tiga perbedaan utama yang mungkin membuat Anda tidak lagi mengaitkan pusing dengan sakit kepala.

Mengutip Hallo Sehat, Senin 13 November 2023, berikut beberapa perbedaan antara pusing dan sakit kepala yang perlu Anda ketahui.

1. Perasaan yang timbul

Pusing dan sakit kepala mempengaruhi area kepala. Namun, emosi yang muncul dalam dua situasi ini berbeda.

Seseorang yang menderita vertigo merasa lemas atau tidak stabil, tidak stabil atau bermasalah dengan keseimbangan, serta merasa seperti melayang atau berputar.

Bahkan, kondisi ini bisa bertambah parah jika gejalanya terasa pusing atau ringan. Tak hanya itu, perasaan ini terkadang bisa menyebabkan mual atau terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

Pusing bisa terjadi secara tiba-tiba di seluruh kepala hingga terasa ingin tiba-tiba duduk atau berbaring.

Baca Juga: Tips Alami Mengecilkan Paha dan Pinggul dengan Diet Jamur

Vertigo biasanya bertambah parah saat berdiri atau berjalan. Berbeda dengan pusing, sakit kepala biasanya terasa seperti nyeri atau nyeri yang tajam, berdenyut, atau tumpul di sekitar kepala.

Sakit leher bisa dirasakan pada satu sisi (kanan atau kiri), kedua sisi, atau bagian kepala tertentu. Terkadang nyeri tersebut disertai dengan rasa nyeri, seperti dihantam, atau kepala terikat erat.

Gejala sakit kepala ini bisa berkembang secara bertahap atau tiba-tiba dalam waktu kurang dari satu jam atau beberapa hari. Nyeri juga bisa menjalar dari satu tempat ke seluruh bagian kepala.

2. Dengan suatu alasan

Selain dari apa yang Anda rasakan, Anda juga bisa mengetahui penyebab sakit kepala dan pusing tersebut.

Penyebab sakit kepala tergantung pada jenis sakit kepala yang Anda alami. Secara umum, ada dua jenis sakit kepala yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.

Sakit kepala primer biasanya disebabkan oleh aktivitas berlebihan atau masalah pada struktur sensitif rasa sakit di kepala.

Selain itu, perubahan aktivitas kimia otak juga bisa menjadi penyebab utama sakit kepala.

Ada tiga jenis sakit kepala primer, yang masing-masing memiliki gejala dan pemicu berbeda.

  • Sakit kepala tegang (kepala terasa nyeri seperti diikat tali).
  • Migrain (sakit kepala sebelah).
  • Sakit kepala cluster (terasa parah dan konstan yang biasanya terasa di sekitar satu area mata).

Sementara sakit kepala sekunder terjadi karena ada penyakit lain yang menimbulkan rasa sakit tersebut.

Berikut adalah beberapa penyakit dan kondisi medis yang memicu terjadinya sakit kepala sekunder.

  • Glaukoma (kerusakan saraf mata).
  • Keracunan karbon monoksida.
  • Penggumpalan darah di otak.
  • Tumor otak.
  • Dehidrasi.
  • Stroke.
  • Serangan panik.
  • Influenza (flu).
  • Tekanan darah tinggi.Penggunaan obat sakit kepala berlebihan (rebound headaches).
  • Penyakit infeksi otak, seperti ensefalitis dan meningitis.

Sama seperti sakit kepala sekunder, vertigo juga disebabkan oleh penyebab lain. Namun, tidak ada jenis vertigo yang berbeda dengan sakit kepala.

Selain itu, pusing seringkali disebabkan oleh masalah pada telinga dan bagian otak yang mengontrol keseimbangan tubuh (gangguan vestibular).

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyakit atau kondisi yang bisa menyebabkan pusing.

  • Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).
  • Vestibular neuritis (infeksi saraf vestibular).
  • Penyakit meniere.
  • Migrain.
  • Tekanan darah rendah.
  • Penyakit saraf , seperti multiple sclerosis dan penyakit Parkinson.
  • Anemia.
  • Kadar gula darah rendah.
  • Gangguan kecemasan.

Pada beberapa kasus, sakit kepala bisa muncul bersamaan dengan pusing. Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita migrain dan cedera otak.

3. Perawatan selesai

Penyakit atau kondisi yang menyebabkan kedua kondisi ini berbeda. Oleh karena itu, pengobatan yang diperlukan untuk berbagai kondisi sakit kepala dan pusing tidaklah sama.

Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk memahami perbedaan sakit kepala dan vertigo agar pengobatan yang diberikan tepat dan tepat.

Jika Anda mengalami salah satu kondisi tersebut, jangan salah dengan mengeluh ke dokter. Sebab bila nyeri yang Anda rasakan di antara kedua kondisi tersebut salah, bisa jadi diagnosis dan pengobatan dokter Anda tidak tepat.

Lalu, apa perbedaan kedua perawatan ini? Dalam beberapa kasus, sakit kepala dan pusing bisa hilang dengan sendirinya tanpa bantuan medis.

Namun, beberapa jenis sakit kepala primer bisa diobati dengan obat pereda nyeri, seperti aspirin, ibuprofen, atau acetaminophen (paracetamol).

Selain itu, ada pula jenis obat-obatan lainnya yang mungkin dapat membantu meredakan dan mencegah serangan sakit kepala.

Misalnya, obat beta blocker, obat antikejang, atau obat antidepresan.

Beberapa pengobatan alternatif, seperti akupuntur untuk sakit kepala, meditasi, dan terapi perilaku kognitif juga bisa membantu mengatasi sakit kepala.

Sementara sakit kepala sekunder biasanya memerlukan tes kesehatan lebih lanjut untuk mendapatkan penyebab sakit kepala yang mendasarinya.

Untuk itu, perlu rekomendasi dan konsultasi dari dokter terlebih dahulu untuk mengetahui pengobatan yang tepat.

Begitu juga dengan pusing, Anda mungkin harus melakukan pengobatan sesuai dengan kondisi medis yang mendasarinya.

Misalnya, penderita pusing akibat penyakit Meniere mungkin perlu mendapat obat diuretik untuk mengurangi cairan dalam tubuh yang menjadi penyebab pusing.

Bahkan, prosedur operasi juga mungkin saja dokter berikan, seperti labyrinthectomy, untuk mengatasi gangguan vestibular yang sering menimbulkan pusing pada penderitanya.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x