Rokok Penyebab Utama Kesehatan Pada Gusi

5 Agustus 2023, 12:33 WIB
Ilustrasi, Gambar tumpukan puntung rokok bekas /Freepik

OKE FLORES.com - Ahli peneliti dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr. Amaliya, drg., Ph.D mengungkapkan bahwa zat aditif rokok adalah salah satu komponen utama yang berkontribusi pada masalah kesehatan gusi.

Dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta pada hari Selasa, Amaliya menjelaskan temuan penelitiannya mengenai reaksi gusi terhadap pengguna vape dan perokok.

“Kesimpulannya bukan nikotin yang mempersempit pembuluh darah pada gusi dan menutupi tanda klinis peradangan yang normal. Melainkan disebabkan oleh TAR atau kandungan lain dari rokok,” ujar Amaliya dilansir dari antaranews.com, Sabtu 5 Agustus 2023.

Baca Juga: Daftar Makanan yang Bisa Membantu Mengurangi Kulit Wajah Berminyak

Amaliya menjelaskan penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak dari produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, terhadap kekebalan gusi terhadap bakteri plak gigi pada orang yang beralih menggunakan produk tembakau alternatif setelah berhenti merokok dibandingkan dengan perokok dan bukan perokok.

“Penelitian ini bertujuan untuk mengamati respons gusi yang dinilai dari derajat peradangan gusi, yang merupakan tanda awal dari pertahanan gusi terhadap bakteri plak gigi selama percobaan gingivitis (peradangan gusi) pada pengguna produk tembakau alternatif dibandingkan perokok dan bukan perokok," papar Amaliya.
Amaliya menjelaskan penyakit peradangan gusi merupakan mekanisme pertahanan dalam menanggapi plak bakteri yang menempel di permukaan gigi.

Penelitian ini melibatkan 15 partisipan berusia 18-55 tahun yang dibagi ke dalam tiga kelompok dengan distribusi gender tidak merata.

Kelompok pertama adalah perokok dengan masa konsumsi tembakau minimal satu tahun.

Kelompok kedua adalah pengguna produk tembakau alternatif, yang telah beralih dari rokok dengan masa penggunaan minimal satu tahun.

Kelompok ketiga adalah bukan perokok. Selama fase penyakit peradangan gusi eksperimental, partisipan diinstruksikan untuk tidak menyikat gigi selama 21 hari. Tujuannya untuk melihat sejauh mana gusi merespons bakteri.
“Ada temuan menarik dari penelitian kami, yakni pengguna produk tembakau alternatif yang telah beralih dari rokok menunjukkan respons yang baik terhadap akumulasi plak atau infeksi bakteri dengan tingkat peradangan gusi seperti yang dialami non-perokok,” kata Amaliya.
Dari penelitian tersebut juga mengungkapkan fakta baru bahwa nikotin yang selama ini sering dianggap sebagai penyebab utama gangguan pertahanan gusi yang ditandai dengan penyempitan pembuluh darah.

Namun, hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengguna rokok elektrik dengan cairan e-liquid, yang mengandung nikotin, tidak menyebabkan masalah kesehatan pada gusi.

Dalam kesempatan yang sama, peneliti Senior University of Patras dan School of Public Health-University of West Attica di Yunani, Konstantinos Farsalinos, menyatakan banyak prasangka negatif terhadap nikotin.

Kondisi tersebut menyebabkan kurangnya minat ilmuwan meneliti nikotin. Menurut dia, nikotin bisa menjadi bidang yang sangat menarik untuk diteliti sebagai terapi untuk membantu proses penyembuhan pasien.
“Prospeknya ada. Persepsi tentang nikotin akan berubah jika efeknya terhadap penyakit Alzheimer dan demensia ditemukan, terutama untuk pencegahan primer,” jelas Farsalinos.

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler