Muhadjir Effendy: Diajarkan Curang Sejak Kecil Nanti Jadi Koruptor

- 14 Juli 2023, 10:37 WIB
foto: Muhadjir Effendy
foto: Muhadjir Effendy /Instagram @muhadjir_effendy/

Palsukan Alamat dan 'Anak Titipan'

Bima Arya menemukan adanya kelicikan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023. Pihaknya menemukan ada ratusan siswa yang lolos, tetapi menggunakan alamat palsu.

Dia menuturkan, ada 155 dari 763 identitas anak di dalam Kartu Keluarga (KK) hasil tim verifikasi faktual tim khusus kecurangan PPDB tidak ditemukan di alamat yang tertera. Sehingga, mereka akan dikeluarkan dari data pendaftaran.

"Nanti nama-nama pendaftar yang terbukti tidak ditemukan namanya di lapangan, di domisili yang didaftarkan, maka nama itu akan dikeluarkan," kata Bima Arya di Balai Kota Bogor pada Minggu, 9 Juli 2023.

"Sekali lagi, nama itu akan dikeluarkan dari pendaftaran PPBD. Otomatis, nama yang di bawahnya akan naik ke atas," ucapnya menambahkan.

Andi Muawiyah Ramly dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kemendikbud Ristek, Senayan, Rabu 12 Juli 2023, menyentil sistem PPDB yang dinilai kurang adil dan diduga diwarnai kecurangan.

Ketidakadilan yang menonjol dalam PPDB katanya dapat dilihat dari beberapa demo yang terjadi selama sepekan ke belakang, termasuk juga dirasakan oleh keluarganya yang hendak memasukkan sang keponakan ke jenjang pendidikan baru.

"Ponakan saya sendiri juga mengalami hal itu di Jakarta, tidak bisa diterima karena umurnya kurang dari dua hari, tidak diterima," ucapnya.

"Ketidakadilan sebetulnya yang tiap tahun terulang ini adanya PPDB yang tanggung jawab kita semuanya," ujar Andi Muawiyah Ramly menambahkan.

Tidak hanya masalah zonasi dan batas usia, sistem PPDB juga perlu diperbaiki, karena dari tahun ke tahun ada dugaan adanya 'anak titipan' pejabat dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah